Pizza Hut, Wendy's, dan KFC Andalkan AI untuk Pesanan Lebih Cepat di Amerika Serikat

Restoran cepat saji di Amerika gunakan AI untuk pesanan cepat saji.

INDOZONE.ID - Sebanyak 500 jaringan restoran besar di Amerika Serikat, termasuk Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC, akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengambil pesanan makanan cepat saji.

Raksasa makanan cepat saji, Yum!Brands bermitra dengan perusahaan teknologi Nvidia serta mengumumkan bahwa mereka mulai menerapkan AI di ratusan lokasi mulai April hingga Juni 2025.

Teknologi pemesanan suara perusahaan akan digunakan untuk menangani pesanannya menu kompleks dan memahami pola bicara pelanggan.

Baca Juga: Chef Dunia Ciptakan Kreasi Pastry Berbasis AI, Dessert Masa Depan dari Asian Pastry Cup 2024

"Kedepannya, Yum! akan memperluas AI untuk membantu anggota tim mengelola tugas-tugas kompleks, termasuk agen AI yang dapat merencanakan, bernalar, dan bertindak untuk membantu di seluruh restoran," kata perusahaan tersebut, seperti dilansir USA Today, Kamis (3/4/2025).

Penerapan ini akan mengintegrasikan AI yang lebih canggih dengan pemahaman emosional, kemampuan model bahasa, dan reaksi pelanggan yang lebih personal.

Teknologi AI Nvidia ini telah digunakan di beberapa restoran Taco Bell dan Pizza Hut selama tahap uji coba dengan hasil yang memuaskan.

Teknologi ini diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi layanan drive-thru dan manajemen tenaga kerja di belakang dapur melalui analitik dan peringatan real-time.

Baca Juga: Expat. Roasters Perkenalkan Pengalaman Kopi yang Revolusioner dengan Teknologi AI

Yum!Brands juga menguji coba AI di McDonald's dan Wendy's. CEO Wendy’s Kirk Tanner mengatakan bahwa perusahaan akan menerapkan AI berbasis suara untuk mengambil pesanan di hingga 600 restoran di seluruh negeri setelah para eksekutif puas dengan hasil program uji coba yang diterapkan di hampir 100 lokasi.

Tanner menambahkan bahwa hal ini dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan memungkinkan efisiensi tenaga kerja di restoran kami.

Pada 2021, McDonald's bermitra dengan IBM untuk menguji coba AI di restorannya. Namun, uji coba itu dihentikan pada Juli lalu setelah mendapatkan laporan dari pelanggan bahwa AI tersebut sering salah mencatatkan pesanan.