INDOZONE.ID - Jus buah adalah salah satu minuman yang banyak digandrungi orang-orang. Selain karena rasa segar dan manisnya, beberapa orang suka minum jus buah karena berpikir minuman ini berbahan baku buah asli
Namun, apakah jus buah sama bergizinya dengan buah potong? Sejatinya, buah potong dan jus buah memiliki kadar gizi berbeda. Alhasil, memiliki dampak berbeda juga untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari Science Questions with Surprising Answers dan Stanford Medicine, Selasa (13/8/2024), berikut hal-hal yang perlu diketahui terkait buah potong dan jus buah
Pada daging dan kulit buah, mengandung banyak serat makanan, serta vitamin dan nutrisi penting lainnya. Serat makanan tak hanya berfungsi untuk memperlancar buang air besar (BAB), tetapi juga berfungsi mengikat gula alami pada daging buah saat masuk ke saluran pencernaan.
Baca Juga: Efek Jus Buah terhadap Kesehatan Gigi: Baik atau Buruk?
Hal ini menyebabkan tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk menyerap gula. Alhasil, gula pada buah terakumulasi di dalam darah dalam waktu yang lebih lambat.
Dengan kecepatan akumulasi yang lebih lambat inilah, tubuh kita lebih banyak menggunakan gula sebagai sumber energi langsung.
Fakta lain yang perlu diketahui juga, menambah asupan buah utuh, kurang lebih satu porsi setiap hari, dapat menurunkan berat badan sekitar satu pon dalam tiga tahun.
Kadar gizi pada jus buah dan buah potong sangat jauh berbeda. Pada satu porsi jus buah, mengandung 15-30 gram gula, dan 60-120 kalori. Dengan kadar gula dan kalori yang tinggi serta rendah serat, dapat menyebabkan gula darah naik.
Baca Juga: 3 Resep Jus Buah Stroberi yang Enak Diminum Siang Hari
Akibatnya, tubuh dengan cepat melepaskan insulin yang menyebabkan sebagian besar gula darah diubah menjadi lemak dan glikogen. Ini memicu rasa mudah lapar karena lonjakan gula darah menyebabkan penurunan gula darah.
Oleh sebab itu, konsumsi jus buah murni dapat menyebabkan konsumsi kalori yang meningkat dan pengaturan kadar gula darah yang buruk.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Science Questions With Surprising Answers, Stanford Medicine