Bahkan dosis di bawah 1.500 mg per hari tetap efektif. Menyertakan dosis tinggi jahe dalam diet mungkin sulit dilakukan, terutama bagi mereka yang tidak menyukai rasa jahe.
Sifat anticancer jahe, yang disebabkan oleh senyawa seperti gingerol. (freepik.com)
Sifat anticancer jahe, yang disebabkan oleh senyawa seperti gingerol. Bukti menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat mengurangi risiko kanker gastrointestinal seperti kanker kolorektal, pankreas, dan hati.
Meskipun sebuah studi dengan 20 orang berisiko tinggi terhadap kanker kolorektal menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk diakui bahwa sebagian besar studi yang melibatkan jahe dan risiko kanker tidak melibatkan subjek manusia.
Meskipun temuan awal tentang manfaat kesehatan jahe menjanjikan, penelitian yang lebih luas dan beragam sangat penting untuk membuka seluruh potensinya. Saat kita menyelami dunia ramuan alami, jahe menonjol sebagai rempah yang tidak hanya memberi rasa pada hidangan kita, tetapi mungkin juga berkontribusi pada kesehatan kita dengan cara yang baru mulai kita pahami.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com