INDOZONE.ID - Donat, ciptaan lezat berbentuk cincin yang digoreng hingga kecokelatan, memiliki akar sejarahnya di Belanda dengan nama Oliebollen, yang berarti "bola minyak."
Pada abad ke-19, Oliebollen menjadi camilan populer di pasar dan karnaval selama musim dingin.
Donat menjalani perjalanan transatlantik saat para imigran Belanda membawa resep Oliebollen ke Amerika pada abad ke-19.
Baca Juga: Mengenal Sriracha, Saus Sambal Asal Thailand yang Sangat Digemari Orang Amerika Serikat
Di sana, donat mengalami transformasi signifikan dengan ciri khas cincin dan berbagai hiasan, terutama setelah dibawa oleh Dunkin' Donuts yang didirikan pada tahun 1950.
Dunkin' Donuts memainkan peran kunci dalam globalisasi donat, membawa keberagaman rasa dan bentuk donat Amerika ke berbagai belahan dunia.
Donat menjadi ikon budaya populer, muncul dalam media seperti film, serial TV, dan iklan.
Baca Juga: 6 Resep Olahan Beras Ketan Putih Simple dan Kekinian, Enak!
Di berbagai negara, donat mengalami adaptasi dalam budaya lokal. Di Jepang, contohnya, donat berlapis matcha populer, sementara di Indonesia, donat disajikan dengan topping tradisional.
Bahkan, varian kecil seperti Dunkin' Munchkin menjadi ikon khas dari merek Dunkin' Donuts.
Demikianlah, perjalanan manis donat dari Oliebollen di Belanda hingga menjadi kenikmatan global telah menandai keberagaman dan adaptasi kulinernya di seluruh dunia.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: CBS News