Survey Menunjukkan Banyak Gen Z yang Mengidap "Menu Anxiety" Saat Memesan Makanan di Restoran

Ilustrasi wanita muda mengalami kecemasan di restoran. (Freepik)

INDOZONE.ID - Survey menemukan bahwa Gen Z kesulitan dengan kecemasan yang diakibatkan dari kebiasaan makan mereka dengan sebagian besar mengakui bahwa mereka mengidap "menu anxiety" ketika berada di restoran.

Jaringan restoran Inggris Prezzo, yang menyajikan hidangan Italia, menyurvei wlebih dari 2,000 orang di Britania Raya mengenai rasa nyaman yang dirasakan mereka dan menemukan bahwa 86% terdampak "menu anxiety" ketika memesan makanan di restoran dibandingkan dengan 67% keeeluruhan responden.

Menu anxiety sebagian besar dipicu oleh harga makanan, tidak dapat menemukan apa yang mereka suka, dan penyesalan akan pesanannya. Lebih dari sepertiga milenial mengatakan bahwa banyaknya opsi menu juga jadi pemicunya.

Baca Juga: Makan Yakitori Jepang di Kedai Futuristik Ini Desain Neon-neon Gen Z Banget

38% dari Gen Z dan milenial mengatakan bahwa mereka tidak akan pergi ke restoran jika belum pernah mengetahui menunya sebelum mereka pergi ke restoran. Sepertiga Gen Z juga mengatakan bahwa mereka meminta orang lain memesan di restoran karena anxiety ini.

Ilustrasi wanita muda mengalami kecemasan di restoran. (Freepik)

Sumber anxiety lain untuk setengah dari kelompok usia 25 sampai 34 tidak bisa mengucapkan opsi pada menu ketika memesan.

Anak muda juga sebagian besar terpengaruh oleh penggunaan sosial media mereka. Sepertiga dari kelompok usia 25 sampai 34 akan memilih hidangan pada menu yang akan terlihat bagus jika diposting di sosial media.

Generasi muda cenderung lebih terpaku pada penampilan mereka di depan umum. Dan jajak pendapat Gallup baru-baru ini menemukan bahwa mereka lebih cenderung melaporkan mengalami emosi negatif seperti stres, kecemasan, dan kesepian.

Baca Juga: Future Menu Angkat 3 Tren Kuliner yang Cocok Dengan Karakter Masyarakat Indonesia

Profesor bisnis NYU Jonathon Haidt mengatakan kepada Jurnal Wall Street bahwa sebagiab budaya sosial media yang "performatif" disalahkan akibat dari kecemasan dan depresi tingkat tinggi pada Gen Z.

Ilustrasi wanita muda mengalami kecemasan di restoran. (Freepik)

"Seluruh generasi yang kita miliki melakukan hal yang sangat buruk," ungkapnya. "kalian tidak kreatif, kalian tidak melihat ke depan, kalian terfokus pada ancaman yang ada di masa kini."