Rabu, 11 DESEMBER 2024 • 18:10 WIB

Fine Dining Unik ala Sasa, Kreasikan Bumbu Sayur Asem Jadi Tom Yum

Author

Tom Yum Fine Dining. (Indozone)

Hmm… gimana rasanya mencicipi aneka menu food pairing dengan cita rasa Asia seperti Sup Tom Yum, Soto Betawi serta Es Doger ala fine dining?

Yap, Chef Kong Chef Kong & mahasiswa hotel business program Universitas Agung Podomoro mempersembahkan menu fine dining yang unik dan menarik perhatian ini. Yuk cicipi satu per satu.

Chef Kong cukup berhasil menyajikan beragam menu Asia - Thailand dan Indonesia ala fine dining. Apa seperti apa cita rasanya?

Unique Asian Tom Yum Soup

Tom Yum Fine Dining. (Indozone)

Para mahasiswa hotel bisnis dari Universitas Podomoro mengkreasikan Sup Tom Yum dari daging ayam yang digulung dengan nori lalu diberi tomat ceri yang di-torch, jamur kancing dan edible flower sebagai garnish yang mempercantik platting makanan.

Tim Chef Kong juga mengungkap jika dirinya menggunakan bumbu sayur asam instan saat membuat tom yum.

Saat menyeruput kuahnya, rasanya justru sudah menyatu menjadi tom yum dengan tambahan bumbu aromatik lainnya yakni sereh dan daun jeruk. Unik bukan?

Baca Juga: Asyiknya Kulineran AYCE dengan Sentuhan Fine Dining di Shishi Izakaya Lounge Bali

Soto Betawi Rich Cultural Heritage

Soto Betawi Fine Dining. (Indozone)

Makan soto betawi ala fine dining menambah pengalaman makan. Jika biasa disajikan di mangkuk dengan tampilan biasa, cukup terkejut kala disajikan ala fine dining.

Bisa mencicipi satu per satu isian sotonya berupa potongan daging segar yang dimasak medium rare, mi hitam, kerupuk sagu mutiara, kuah soto yang rasanya rich umami.

Fantasy Island Doger

Doger Fine Dining. (Indozone)

Sajian penutup atau dessert berupa es doger yang disajikan modern ala fine dining. Isian Fantasy Island Doger ini terdiri dari fermentasi es doger dari kelapa, avocado mouse, tape ketan hitam yang lembut, dried pineapple, crunchy bread, kacang-kacangan, dark choco garnish dan beberapa varian isian lain.

Uniknya, sebelum makan dessert asli Indonesia ini sang chef menyarankan untuk menambahkan sedikit MSG yang sudah ditakar.

Baca Juga: Fakta atau Mitos, Benarkah MSG Menurunkan Kecerdasan?

Fakta-fakta MSG

Ilustrasi MSG

Ditambahkan Pakar Kimia Kuliner Irvan Karta, Monosodium Glutamat (MSG) adalah penguat rasa yang memiliki kandungan sodium 30% lebih rendah dari garam. Sekaligus bisa mengurangi pemakaian garam dan gula dalam resep untuk mencapai citarasa yang lebih lezat dan sehat.

“MSG mengubah persepsi kita terjarap rasa asin dan manis, sesimple itu cara kerja MSG. MSG jadi bahan kunci kalau ingin membuat kaldu,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan mengapa MSG itu cenderung menciptakan rasa umami. Hal itulah yang membuat banyak orang suka dengan rasa umami.

Dikatakan Irvan, sebenarnya yang memberikan rasa umami itu dari kandungan glutamatnya. Tugas natrium hanya memicu sensasi asin dan membuka jalan.

“Dalam 1 gram MSG, 78 persen mengandung glutamat, glutamat ini strong dan menberikan rasa umami,“ terangnya.

Sementara itu, Praktisi Kesehatan IPB, Dr Ing Dase Hunaefi menjelaskan batasan aman mengonsumsi MSG dalam sehari. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 mengatur tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP), dengan penggunaan yang rasional, monosodium glutamat (MSG) atau micin termasuk bahan yang aman digunakan dalam bahan pangan.

“Ambang batas penggunaan MSG itu 0,03 ppm. Kalau di data BPOM, di Indonesia 0,65 gram per liter dan jauh dari standar WHO. Rasa umami pasti dicari, sementara MSG meninggalkan rasa yang tersisa dan nyaman di lidah, maka jangan diberikan terlalu berlebihan,” kata Dr Dase.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung