Jumat, 26 JULI 2024 • 11:41 WIB

5 Makanan Wajib saat ke Magelang: Yuk, Coba!

Author

  Getuk Ayu khas Magelang (Z Creator/Adila Fikri)

INDOZONE.ID - Sejak beberapa tahun lalu, nama Magelang lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai kota dengan pemandangan alam asri. Akan tetapi, kuliner di Magelang pun tidak boleh dilupakan. 

Tidak afdal rasanya jika hanya berwisata ke Magelang tanpa mencicipi kuliner khasnya. Sebab, Magelang memiliki makanan-makanan legendaris yang menggugah selera. 

Getuk Trio.

  1. Getuk Trio

Seperti namanya yang berarti tiga, getuk trio terdiri atas tiga warna berbeda. Getuk trio memiliki warna putih, cokelat, dan pink yang disusun dengan pola putih-cokelat-putih-pink-putih. 

Setiap warna memiliki rasa yang berbeda. Tetapi, secara keseluruhan, rasa getuk ini adalah gurih-manis yang cocok dengan lidah orang Jawa. 

Baca Juga: Bu Tumyah, Penjual Geblek Makanan Unik yang Gurih di Magelang

Untuk mendapatkannya, getuk trio dapat dibeli di toko oleh-oleh yang tersebar di Magelang. Meski getuk trio tersebar di toko oleh-oleh, toko getuk trio yang mempeloporinya berpusat di Jalan Mataram No 47 Kota Magelang. 

Toko ini sudah berdiri sejak tahun 1958 dan tetap mempertahankan cita rasanya. Karena getuk trio di toko legendaris ini tidak menggunakan pengawet, tidak disarankan untuk menjadikannya oleh-oleh, terutama jika perjalanan jauh. 

  1. Jemunak

Khusus makanan khas Magelang yang satu ini, kamu tidak dapat menemukannya dengan mudah. Pasalnya, jemunak tergolong jajanan takjil sehingga hanya dijumpai di Bulan Ramadan. 

Selain waktu yang khusus, lokasinya juga begitu. Untuk mendapatkannya, kamu perlu mengunjungi daerah asalnya, yaitu Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang. 

Baca Juga: Kopi Mpat, Hidden Gem di Magelang yang Cocok Jadi Tempat Nongkrong

Dengan cita rasa manis gula Jawa serta gurihnya parutan kelapa, jajanan berbungkus daun pisang yang berbahan dasar ketela pohon dan ketan ini, patut diperjuangkan.  

Slondok.

  1. Slondok

Selain getuk dan jemunak, di Magelang terdapat makanan khas lain yang berbahan dasar ketela, yaitu slondok. Camilan ini memiliki tekstur renyah dengan berbagai macam varian rasa dan bentuk. 

Slondok ada yang berbentuk gelang, ada juga memanjang. Selain bentuk berbeda, rasa serta proses pengolahannya pun berbeda. 

Slondok bentuk gelang memiliki rasa gurih dan proses yang sederhana. Untuk slondok bentuk memanjang, memiliki rasa pedas manis serta proses lebih panjang karena ketela perlu diparut, dipres, dan didiamkan selama dua hari terlebih dahulu. 

Baca Juga: Getuk Ayu Khas Magelang yang Legendaris, Sudah Eksis dari Tahun 1986 sampai Sekarang

Apabila ingin membeli slondok langsung dari produsennya, kamu bisa mengunjungi Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag.        

  1. Sop Senerek

Sop senerek merupakan sop kacang merah yang merupakan versi Jawa dari snert soup (sop kacang polong) asal Belanda. Sop ini berisi sayur bayam, wortel, kacang merah, seledri, serta daging/jeroan sapi. 

Seiring berjalannya waktu, berkembang berbagai macam sop senerek dengan penambahan sayur-sayur lain, seperti kol. Daerah di Magelang yang terkenal dengan sop senerek adalah Ngesengan yang berada di sebelah alun-alun kota.      

Nasi Lesah (foto: magelang ekspres)

  1. Lesah

Lesah merupakan makanan khas Magelang yang serupa dengan soto. Kuahnya berwarna kuning keruh yang berasal dari campuran santan dan kunyit. 

Baca Juga: Mudik ke Magelang? Makan di  Angkringan Ini Vibes-nya khas Kampung

Seperti masakan lain yang berbahan santan, lesah terasa gurih di lidah. Utamanya, lesah hanya berupa kuah dengan tambahan bihun, tauge, bawang goreng, suwiran ayam serta seledri. 

Pada versi lengkapnya, lesah disajikan bersama dengan sambal bagi penyuka pedas serta bacem, ceker, jeroan, atau telur. Lesah dapat kamu jumpai pada sore hingga dini hari di sekitar kota Magelang. 

Meski demikian, ada juga warung yang menjual lesah sejak pagi hari yang tentunya tidak mengurangi cita rasanya.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan, Jateng Prov