Pria bernama Adib Aidil asal Malaysia viral di media sosial. Ganteng-ganteng, pria ini pilih dagang pisang goreng dan harus menanggalkan cita-citanya jadi pilot.
Pria 24 tahun ini enggak mau menyia-nyiakan waktunya. Ia tekun menggeluti bisnis pisang goreng keju, Banana Dibs, yang kini menjadi sumber penghasilan utamanya.
Padahal ia merupakan lulusan sekolah penerbangan namun belum mendapat gelar pilot. Kepada Mstar, ia menceritakan pengalaman hidupnya dan pilih jadi pedagang pisang goreng.
Baca Juga: Mirip Pisang Goreng Tapi Bukan, Ini Godok Pisang Camilan Khas Sumatera Barat
"Saya lulus Agustus 2020. Saya sudah wawancara, tanda tangan kontrak dengan perusahaan penerbangan. Tapi karena pandemi Covid-19, saya tidak dipanggil," kisahnya.
Ia pun mulai dagang pisang goreng di Januari 2021. Pisang keju menjadi makanan favoritnya saat tinggal di Melaka.
Karena itu, ia terinspirasi dagang pisang goreng di tengah pandemi Covid-19.
"Saya selalu membelinya ketika saya tinggal di Melaka. Tapi karena Covid-19, saya tidak bisa pergi ke sana. Awalnya saya buat sendiri pas lagi ngidam. Tapi saya rasa kurang enak," ungkapnya.
"Jadi pas rasanya enak, saya putuskan untuk buka usaha," lanjut dia.
Saat itu modal usahanya sekira RM500 atau Rp1,7 jutaan. Ia menawarkan 13 rasa pisang goreng kekinian dengan beragam topping.
Baca Juga: 6 Resep Pisang Goreng Sederhana yang Enak dan Kriuk, Kekinian!
"Paling laris tentunya cokelat, nutella, coklat keju, oreo keju dan butterscotch," katanya.
Awalnya sehari ia mendapat uang sebesar RM20 atau Rp70 ribuan. Adib semangat jualan sampai akhirnya dikenal masyarakat luas lewat media sosial.
Viral karena TikTok
Usai dagangannya laris dan banyak konten seliweran di TikTok. Di situ, Adib jadi viral, apalagi parasnya yang tampan jadi perhatian.
"Tahun lalu kedai saya viral, saya kaget banyak yang datang. Bukan hanya warga sekitar, tapi ada yang dari Shah Alam dan sebagainya,” ujarnya.
"Ketika ditanya bagaimana mereka tahu saya berbisnis, mereka bilang tahu lewat TikTok. Ada orang yang datang untuk foto bareng. Sejujurnya, TikTok banyak manfaatnya," terangnya.
Ia semakin menekuni bisnisnya yang cuan. Ia tak merasa malu, apalagi ini jadi penghasilan utamanya.
“Selama ini tidak ada rasa malu dalam berbisnis. Hanya saja awalnya saya tidak terbiasa. Namun waktu berjalan, saya mulai merasa senang bisnis, melihat uang di depan mata," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: