Rabu, 31 AGUSTUS 2022 • 18:26 WIB

Di Balik Kelezatannya, Ternyata Tahu Campur Tercipta Karena Tidak Sengaja, Piye Ceritane?

Author

Tahu campur khas Lamongan. (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

“Mangan rak mangan sing penting kumpul”. Sepenggal kalimat itu kerap diutarakan masyarakat Jawa. Kumpul-kumpul sama makan merupakan tradisi yang sudah mendarah daging, termasuk bagi masyarakat Jawa Timur. 

Nah, di Kabupaten Lamongan, ada kuliner khas yang kerap diserbu penikmatnya yaitu tahu campur. Dinamakan tahu campur karena kuliner ini terdiri berbagai macam bahan seperti tahu, petis, kuah kaldu, daging sapi, mie kuning, selada, perkedel singkong, lontong, yang dicampurkan menjadi satu.

Tahu campur khas Lamongan. (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Tapi tahu enggak, ternyata di balik terciptanya tahu campur ini memiliki sejarah yang menarik. Bermula ada seorang petani tua yang memiliki usaha sampingan berjualan soto Lamongan. 

Pada saat dia pulang dari sawah dia lapar dan dirumah tidak ada lauk, dia hanya mendapati hanya sisa bahan soto kemarin seperti kubis, tauge, kuah, ditambah dengan sepotong lauk sisa kemarin dan secawan petis.

Tahu campur khas Lamongan. (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Ia melihat gerobak dagangan sotonya dan mendapati ada kuah soto sisa kemarin, riba-tiba ia memiliki ide untuk mencampurkan semua bahan tersebut.

Berawal memotong dan memasukan potongan tahu dan sayuran ke kuah soto dan setelah dicicipi ternyata rasanya biasa saja dan kurang enak. Dan dia berfikir bagaimana rasanya biar beda, dia melihat ada secawa petis dan menambahkan ke campuran makanan tadi.

Tahu campur khas Lamongan. (Z Creators/Dio Masafan Mufio)

Tidak disangka ternyata makanan tersebut menjadi enak dan akhirnya jadilah tahu campur seperti yang kita kenal. Menarik kan? 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir