Gerobak siomay sederhana di depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat ini enggak pernah sepi pembeli. Di depannya, nampak spanduk 'Siomay Mas Nur'. Sang pedagang sibuk meladeni pembeli yang silih berganti. Mereka memesan siomay, tahu, kentang, telur, kol dan pare rebus atau otak-otak untuk makan di tempat atau dibawa pulang.
Kepada Tim Z Creators, Vivi Sanusi, sang pedagang mengaku bisa menjual 3000 buah siomay dan pendamping lainnya dalam sehari.
Dikukus di atas panci yang besar, siomay Mas Nur sudah berjualan sejak 1998. Kini usaha siomay sudah dipegang oleh anak Nur.
"Dahulu menempati kios di dalam Stasiun Cikini. Sekarang pindah ke sini pakai gerobak," ucap anak Nur yang meneruskan usaha ini.
Karena penasaran, Vivi pun memesan seporsi siomay yang satuannya seharga Rp3.500. Bumbu kacangnya pekat namun masih ada bulir-bulir kacangnya, nikmat. Sementara siomaynya “ngikan” banget dan teksturnya kenyal, bukan tipe siomay yang kebanyakan tepung. Pantas saja, karena siomay Mas Nur terbuat dari daging ikan tenggiri segar.
Gerobak siomay khas Bandung ini berjualan mulai jam 09.00 WIB.
Kalau penasaran, gerobaknya biasa mangkal di Jalan Pegangsaan Timur, berseberangan dengan stasiun kereta Cikini dan berada tepat di depan Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: