Ilustrasi kue keranjan, makanan khas Imlek. (FREEPIK/Dewi Ambarwati)
Seperti Hari Raya umat beragama lainnya, Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan khas. Bukan asal-asalan, makanan yang disajikan saat Imlek itu tak lepas dari berbagai makna.
Perjamuan makanan saat Imlek memiliki makna penting yang diyakini akan membawa keberuntungan untuk tahun mendatang.
Berikut Indozone rangkum dari berbagai sumber mengenai makna 5 makanan khas Imlek yang perlu kamu ketahui.
Baca Juga: Uniknya Pecel 'Lele' Vegetarian, Gak Kalah Nikmat Sama Ikan Beneran
Kue keranjang atau disebut juga sebagai Nian Gao yang berarti kue tahunan karena hanya dibuat setahun sekali pada masa menjelang Imlek.
Kue bertekstur lengket dengan cita rasa manis ini melambangkan kemakmuran hidup dan bisnis dalam kepercayaan masyarakat Tiongkok.
Buah yang tergolong umum ini tidak ketinggalan menjadi sajian khas Imlek. Biasanya, jeruk yang dihidangkan yang masih ada tangkai dan daunnya.
Jeruk (cheng) dipercaya memebawa keberuntungan karena pengucapannya sama dengan kata sukses (cheng).
Selain keberuntungan, jeruk yang berwarna kuning keemasan juga melambangkan kemakmuran, kekayaan, dan kesejahteraan yang akan selalu tumbuh.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Jiaozi Ayam untuk Tahun Baru Imlek
Manisan segi delapan ini dikenal sebagai “tray of happines”. Sesuai dengan namanya manisan segi delapan mengandung banyak makna.
Seperti biji teratai yang melambangkan kesuburan dan leci sebagai lambang keluarga yang kuat. Selain itu, angka delapan juga menjadi angka keberuntungan yang dipercayai oleh orang Tionghoa.
Ayam atau bebek juga selalu hadir dalam sajian khas Imlek. Keduanya menjadi simbol udara yang memiliki arti kesetiaan dan ketaatan.
Ayam dan bebek biasanya disajikan utuh tanpa dipotong-potong dengan harapan agar keluarga tetap bersama, tetap utuh, dan bahagia.
Yusheng adalah makanan khas Imlek berupa salad yang berisi irisan halus aneka sayuran dan ikan.
Ada tradisi orang Tionghoa yang disebut lo hei, di mana seluruh anggota keluarga duduk dalam satu meja dan bersama-sama mengaduk yusheng dengan sumpit sambil saling mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek, kemudian diangkat tinggi-tinggi.
Semakin tinggi yusheng terangkat, dianggap semakin baik, lambang harapan akan terkabul, serta semakin baik pula peruntungan pada tahun yang baru.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: