INDOZONE.ID - Melihat Rumah Kelahiran Tan Malaka seperti menyelam kembali mengingat sejarah. Rumah tersebut berada di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Di rumah inilah Ibrahim Datuk Sutan Malaka atau Tan Malaka menghabiskan kenangan masa kecilnya sebelum pindah ke Kota Bukittinggi dan bepergian ke berbagai negara.
Bentuk rumah yang dominan kayu ini memiliki gaya tradisional minangkabau dan berdiri sendiri tanpa dikelilingi rumah lain di kanan kirinya.
Baca Juga: Profil AHY, Menteri ATR yang Baru Dilantik Presiden Jokowi
Halaman rumah ini terbilang luas yang di depannya terdapat tiga kuburan dan di sebelah kanan terdapat patung Tan Malaka yang bertuliskan Ibrahim Datuk Tan Malaka, Pahlawan Kemerdekaan Nasional RI.
Seperti dilansir Wikipedia.org, rumah kecil Tan Malaka ini terakhir dihuni tahun 1998, selang tujuh tahun berikutnya keluarga besar pemegang sako Tan Malaka menjadikan rumah sebagai museum kecil yang dibuka untuk umum.
Akses menuju rumah Tan Malaka ini mudah dilalui namun durasi perjalanannya cukup jauh sekitar 2 jam dari pusat kota Payakumbuh.
Baca Juga: AS Tolak Resolusi Dewan Keamanan PBB yang Tuntut Gencatan Senjata pada Genosida Israel di Gaza
Jika sudah sampai di kawasan nagari Pandam Gadang, di tepi jalan sebelah kiri ada satu rumah warga yang dindingnya ada spanduk warna hijau bertuliskan Rumah dan Pustaka Tan Malaka. Jalan kecil tersebut akan mengarahkan pengunjung untuk sampai ke lokasi.
Rumah ini berlatar warna merah bata, hijau tosca yang memiliki lima gonjong, di depan pintu masuk ada jenjang kecil yang gonjongnya menyematkan nama Tan Malaka.
Bangunan rumah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 21 Februari 2008. Di dalam rumah banyak terdapat barang-barang peninggalan dari Tan Malaka. Foto-foto keren Tan Malaka semasa muda yang diframe dengan antik, lalu buku-buku gubahan dari tangan dan pikirannya sendiri.
Baca Juga: Israel Berencana Serang Palestina saat Ramadan, Batasi Warga Salat di Masjid Al-Aqsa
Untuk diketahui Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional Indonesia, pejuang kemerdekaan Indonesia dan penulis Naar de Republiek Indonesia. Tan Malaka mendapat gelar dari Muhammad Yamin sebagai Bapak Republik Indonesia.
Pemilik kalimat bijak “Terbentur, terbentur, terbentuk” yang sering dijadikan status dikalangan muda-mudi ini adalah penulis dari buku Madilog dan Gerpolek.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pantauan Langsung