Pulau-pulau ini bukan sekadar nama geografis, melainkan juga memiliki makna kultural dan spiritual bagi masyarakat Papua.
Aktivitas pertambangan di wilayah ini dapat merusak identitas dan warisan leluhur masyarakat setempat.
Penetapan Raja Ampat sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark menempatkannya sebagai kawasan lindung dengan status internasional yang tinggi.
Oleh karena itu, aktivitas pertambangan di wilayah ini dapat dianggap tidak sesuai dengan komitmen global untuk melindungi bumi dan sumber daya alam yang berharga.
Baca Juga: Menyusuri Keindahan Raja Ampat Papua, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia
Raja Ampat memiliki banyak destinasi wisata yang unik dan menarik, seperti Desa Sawinggrai yang merupakan habitat burung cendrawasih dan Cross Wreck yang menjadi situs sejarah bagi para penyelam.
Misool, salah satu ikon keindahan Raja Ampat, hanya dihuni oleh sebagian kecil masyarakat dan dikelilingi oleh bukit karst yang indah.
Jika tambang mulai beroperasi di wilayah ini, maka daya tarik wisata alam yang berkelanjutan berpotensi hilang.
Padahal, wisata alam dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan industri tambang yang eksploitatif dan memiliki umur yang singkat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Greenpeace Indonesia