Rabu, 18 DESEMBER 2024 • 18:40 WIB

8 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Keindahan Alam dan Budaya yang Mendunia

Author

Candi Prambanan di Indonesia jadi warisan dunia UNESCO.

INDOZONE.ID - Indonesia memiliki alasan untuk bangga dengan alamnya yang kaya, sejarah yang khas, tradisi, bahasa yang beragam, dan lain sebagainya.

Ini karena ada sejumlah hal di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Berikut adalah situs warisan dunia yang di tetapkan oleh UNESCO, yang lokasinya berada di Indonesia.

1.Candi Borobudur

Candi Borobudur.

Para ahli berpendapat bahwa candi-candi di Jawa Tengah dibangun pada masa dinasti Syailendra di antara abad ke-8 hingga ke-9, untuk membentuk kesatuan yang sakral.

Kompleks Candi terdiri dari 3 Candi Buddha antara lain Borobudur, Mendut, dan Pewon.

Candi Borobudur adalah salah satu yang paling indah di kompleks candi tersebut.

Kompleks candi tersebut pernah terlupakan karena tersembunyi di bawah abu vulkanik di hutan selama berabad-abad.

Pada tahun 1814, seorang penguasa Inggris mengetahui keberadaannya dari beberapa penduduk asli Indonesia dan memutuskan untuk mencarinya.

Pada tahun 1973, UNESCO menyusun rencana pemugaran untuk candi legendaris tersebut. Rencana ini memakan waktu tujuh tahun untuk diselesaikan.

Baca Juga: 9 Situs Warisan Dunia UNESCO yang di Ambang Kepunahan: Ada dari Indonesia

Monumen Candi Borobudur terdiri dari 6 teras berbentuk bujur sangkar.

Di atasnya terdapat 3 pelataran melingkar, yang dindingnya dihiasi 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, menjadikannya koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.

Stupa utama terbesar berada di bagian tengah. Stupa utama memahkotai bangunan Candi Borobudur.

Dikelilingi oleh 3 barisan melingkar, ada 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha duduk bersila dalam posisi teratai sempurna.

2. Candi Prambanan

Candi Prambanan, salah satu destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. (Freepik)

Kompleks Candi Prambanan dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra yang berkuasa pada abad ke-10.

Situs Warisan Dunia ini dianggap sebagai salah satu kompleks candi Hindu terindah di dunia dan terbesar di Indonesia, yang didedikasikan untuk Dewa Siwa.

Di lokasi Candi Prambanan telah mengalami beberapa bencana alam. Bencana paling dahsyat yang terjadi adalah gempa bumi dan letusan gunung berapi pada abad ke-11.

Kompleks candi runtuh, tetapi ditemukan kembali dan dipugar dengan sangat hati-hati untuk mempertahankan keaslian bangunannya.

Sekarang, Kompleks Candi Prambanan tidak hanya menjadi Situs Warisan Dunia tetapi juga harta karun arsitektur dan budaya Indonesia.

Arsitektur Candi Prambanan berbentuk tinggi ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya, dengan candi Siwa yang menjadi candi utama.

Candi Siwa memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.

Candi prambanan adalah Candi yang termegah di Asia Tenggara, yang sering menjadi daya tarik wisatawan di seluruh dunia.

3. Pulau Komodo

Pulau Komodo. (Instagram/@tamannasionalkomodo)

Ingin melihat naga sungguhan? Kunjungi Taman Nasional Komodo di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia.

Situs Warisan UNESCO ini dinamai berdasarkan penghuni unik pulau tersebut, yaitu komodo.

Pulau Komodo adalah habitat bagi kurang lebih 2.500 komodo. Lokasi ini mempunyai eksotisme flora yang beragam.

Ada kayu sepang yang bisa digunakan sebagai obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak atau sterculia oblongata yang sangat berguna sebagai obat dan bijinya gurih sebagai kacang polong.

Taman Nasional ini tidak hanya menjadi rumah bagi komodo sungguhan, tetapi juga lokasi salah satu dari tujuh pantai di dunia dengan pasir merah muda yang unik.

Tersembunyi di bawah permukaan air biru adalah hamparan karang yang indah dan keanekaragaman hayati laut yang melimpah, surga sejati bagi para pecinta fotografi.

4. Fosil Manusia Sangiran

Fosil manusia sangiran salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia. Lebih banyak penemuan alat-alat batu telah dilakukan sejak saat itu.

Bahan-bahan manusia, fauna, dan alat-alat batu ini diendapkan dalam lapisan-lapisan stratigrafi yang tidak terputus.

Situs ini memiliki urutan geologi yang sangat signifikan dari Pliosen atas hingga akhir Pleistosen Tengah, dengan menggambarkan evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam 2,4 juta tahun terakhir.

Situs ini juga menghasilkan lantai hunian arkeologi penting yang berasal dari Pleistosen Bawah sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Fosil-fosil Jawa ini diyakini sebagai mata rantai yang hilang dalam Teori Evolusi Charles Darwin.

5. Sistem Subak (Bali)

Ilustrasi sawah dengan sistem irigasi subak di Bali.

Subak adalah organisasi kemasyarakatan khusus untuk mengatur sistem pengairan sawah atau irigasi. Sistem ini digunakan dalam bercocok tanam padi di daerah Bali, Indonesia.

Subak umumnya memiliki pura bernama Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang dibangun khusus oleh para pemilik lahan dan petani.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, pura tersebut diperuntukkan bagi Dewi Sri, yakni Dewi kemakmuran dan kesuburan. Sistem irigasi tersebut diatur oleh seorang petani di Bali.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke Bali pasti ingin melihat hamparan sawah terasering Tegalalang.

Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa selain indah, hamparan sawah terasering ini merupakan bagian penting dari Bentang Alam Budaya yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2012 di Petersburg, Rusia.

Sistem Subak yang berusia ribuan tahun ini menampilkan prinsip filosofis Bali, Tri Hita Karana dan mempromosikan hubungan yang harmonis antara Tuhan, manusia, dan alam.

Properti ini terdiri dari lima situs penting, termasuk Pura Air Pura Ulun Danu Batur, Danau Batur, Bentang Alam Subak Daerah Aliran Sungai Pakerisan, Bentang Alam Subak Catur Angga Batukaru, dan Pura Air Kerajaan Pura Taman Ayun.

Sawah terasering, danau, dan pura air ini bersama-sama telah membentuk bentang alam selama seribu tahun terakhir dan menyediakan metode unik untuk mendukung populasi padat di pulau vulkanik tersebut.

Di antara sekitar 1.200 kolektif air, lanskap ini dianggap sebagai perluasan terlengkap sistem Subak di kerajaan Bali pada abad ke-19.

6. Warisan Hutan Hujan Sumatera

Situs hutan hujan Sumatera menggoda wisatawan dengan daya tarik alamnya. Luas Hutan Hujan Tropis Sumatera seluruhnya adalah 2,5 juta hektare.

Di lokasi ini terdapat 3 taman nasional di Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Beberapa satwa langka liar, spesies tanaman langka, spesies burung dan mamalia yang harus di lestarikan.

Hutan hujan Sumatera menjadi habitat bagi sejumlah spesies satwa yang hampir punah seperti, harimau Sumatera, gajah Sumatera, dan badak Sumatera.

Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga tertinggi Amorphophallus Titanum, serta bunga terbesar di dunia yaitu Rafflesia Arnoldi.

7. Taman Nasional Lorentz

Instagram/@lorentznationalpark

Terletak diantara 3 provinsi di Papua, Taman Nasional Lorentz bertempat di Papua Dataran Tinggi, Papua Tengah, dan Papua Selatan, dengan luas lahan sebesar 2.505.600 hektare.

Baca Juga: Alami Kerusakan Serius, Unesco Akan Tambahkan Venesia ke Daftar Warisan Dunia Dalam Bahaya

Teman Nasional Lorentz terbagi menjadi 16 dan menjadi kawasan lindung ekosistem keanekaragaman hayati terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 630 spesies burung dan 123 spesies mamalia.

Keanekaragaman hayati di Taman Nasional Lorentz yang tinggi merupakan hasil dari lanskap alam yang spektakuler dan keragaman budaya yang mengesankan.

8. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon (wikipedia)

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di daerah Semenanjung Ujung Kulon, bagian paling barat di Pulau Jawa, Indonesia.

Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang, serta Pulau Panaitan.

Taman ini berisi area hutan hujan dataran rendah terluas yang tersisa di dataran Jawa, yang menjadi rumah bagi beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, termasuk Badak Jawa.

Dengan hanya 60 individu yang tersisa, makhluk luar biasa ini jarang terlihat. Namun, masih banyak spesies burung, reptil, dan mamalia lain yang dapat kamu temukan begitu tiba di lokasi ini.

Selain hutan hujan utama dan alam liar yang belum tersentuh, Taman Nasional Ujung Kulon terkenal akan sungai-sungainya yang indah, pantai-pantai yang masih alami, dan terumbu karang yang berwarna-warni.

Dengan berbagai keindahan ini, menjadikannya salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk berenang, bersnorkel, dan bermain air.

Situs warisan di Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan bagi warga lokal tapi bagi dunia, yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: UNESCO, Exoticvoyages