Lalu, di 'zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan', pihak penyelenggara ingin menggambarkan bagaimana dinamika sosial dan politik yang terjadi masyarakat Tionghoa di Indonesia, termasuk kontribusi mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan.
pameran bertajuk 'Kongsi: Akulturasi Tionghoa di Nusantara'
Sementara itu di 'zona merayakan keberagaman', ditampilkan berbagai aspek akulturasi budaya Tionghoa dalam busana, arsitektur, kuliner, bahasa, seni, dan kepercayaan yang diketahui telah menjadi bagian dari kebudayaan Tanah Air saat ini.
Judul dari pameran ini diambil dari kata 'kongsi', yang berasal dari bahasa Hokkian 'gongsi' yang artinya bekerja sama. Hal ini berkaitan dengan makna dan tujuan pameran tersebut diselenggarakan.
Diadakannya pameran 'Kongsi' ini salah satu bagian dari upaya Museum dan Cagar Budaya (IHA) dalam melakukan tugasnya berkaitan tentang pengelolaan museum, serta promosi dan publikasi kegiataan kebudayaan sebagai upaya penguatan wawasan masyarakat soal warisan budaya di Indonesia.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antaranews.com