Alasan pakai sarung dan selendang saat berwisata ke Pura Uluwatu Bali
INDOZONE.ID - Memakai sarung ataupun selendang bagi wisatawan ketika berkunjung dan memasuki kawasan suci masyarakat Hindu Bali, tentu bukanlah hal asing.
Memakai sarung dan selendang atau salempot ini merupakan simbol penghormatan terhadap tempat suci seperti Pura. Sekaligus bermakna mengikat niat buruk yang terdapat dalam jiwa.
"Di bali banyak tempat ibadah ataupun tempat suci yang dikunjungi wisatawan, dan tentu wisatawan harus mengikuti aturan yang diberlakukan di lokasi itu," terang I Putu Agni, salah satu pemandu wisata asal Gianyar.
Seperti saat berkunjung di Pura Luhur Uluwatu, di pintu masuk ini pihak pengelola sudah menyiapkan sarung dan selendang di pintu masuk.
Baca Juga: Cerita dan Makna Tari Kecak di Pura Uluwatu Bali
Alasan pakai sarung dan selendang saat berwisata ke Pura Uluwatu Bali
Biasanya, sebelum memasuki area Pura Uluwatu, wisatawan akan diberi penjelasan terkait aturan saat berada di kawasan tersebut.
"Bagi rombongan yang punya pemandu, tentunya akan didampingi sama pemandunya, dan sudah diberi penjelasan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan di kawasan Pura Uluwatu," pungkas Putu.
Konon, Pura Luhur Uluwatu ini dibangun mpu Kuturan di masa pemerintahan Raja Sri Haji Marakata (944 Caka/ 1036 Masehi).
Lokasinya berada di Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dari Bandara Ngurah Rai hanya sekitar satu jam perjalanan darat.
Alasan pakai sarung dan selendang saat berwisata ke Pura Uluwatu Bali
Baca Juga: Nikmati Keindahan Sunset dari Atas Tebing di Pura Uluwatu, Tenang Banget dan Syahdu!
Selain menikmati keindahan tebing batu dan juga kawasan Pura Luhur Uluwatu, di tempat ini wisatawan juga bisa melihat kawanan kera dan menyaksikan tari kecak yang fenomenal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung