Emak-emak di Sumenep Kompak Bawakan Barang Penumpang ke Atas Kapal

Emak-emak di Sumenep bantu angkat barang penumpang

INDOZONE.ID - Di tengah aktivitas Pelabuhan Tanjung Saronggi, Sumenep, Jawa Timur, sebuah pemandangan mengharukan dan penuh inspirasi terlihat setiap harinya.

Bagaimana tidak, pelabuhan yang menjadi gerbang utama ini menjadi tempat penantian kapal bagi wisatawan dan warga yang ingin menyeberang ke Pulau Gili Genting dan Pulau Gili Labak.

Namun, di balik hiruk-pikuk penyeberangan, ada sekelompok perempuan tangguh yang setiap hari mengais rezeki dengan cara yang penuh kesederhanaan dan ketulusan.

Mereka adalah para emak-emak yang dikenal sebagai "Buruh Sangkul". Para perempuan-perempuan tersebut usianya sudah tidak muda lagi, berkisar antara 50 hingga 70 tahun.

Dengan cekatan dan penuh semangat kebersamaan, mereka mengangkut barang bawaan penumpang, hingga membantu menaikkannya ke perahu yang akan berangkat.

Baca Juga: Menikmati Sensasi Nongkrong Menyegarkan di Tengah Hamparan Sawah Hijau Sumenep di Kafe Calina Bato

Tidak ada tarif pasti yang mereka pasang, semuanya dilakukan dengan hati dan berharap akan kemurahan hati dari penumpang yang mereka bantu.

Salah satunya yang paling senior ialah Ibu Juhariyah yang telah mengabdikan hidupnya selama puluhan tahun di pelabuhan ini dengan menjadi seorang buruh sangkul.

Meski penghasilan mereka tidak besar sekitar, yakni hanya Rp50 ribu di hari yang ramai dan hanya Rp20 ribu di hari yang sepi, namun semangat emak-emak ini untuk bekerja tidak pernah surut. Mereka tidak pernah mengeluh apalagi menyerah, meski usianya telah menggerogoti tubuh mereka.

Kehadiran wisatawan yang semakin ramai berkunjung ke Pulau Gili Genting ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para buruh sangkul ini yang menggunakan jasanya.

Emak-emak di Sumenep bantu angkat barang penumpang

Baca Juga: Babadhu Kids, Surga Bermain Sekaligus Bereksplorasi untuk si Kecil di Sumenep, Ada Kafenya Juga Lho!

Bagi para buruh sangkul ini, Pelabuhan Tanjung Saronggi bukan hanya sekadar tempat kerja, tetapi juga medan pengabdian.