Untuk mengatasi masalah ini, SPCC telah membeli 8.000 kantong khusus BAB dari Amerika untuk digunakan oleh sekitar 400 pendaki asing dan 800 staf pendukung pada musim pendakian mendatang, yang akan dimulai pada bulan Maret.
Kantong khusus BAB ini mengandung bahan kimia dan bubuk yang dapat mengeraskan kotoran, serta dapat menghilangkan bau.
Langkah ini diharapkan akan membantu mengurangi pencemaran lingkungan di Gunung Everest dan memberikan kontribusi positif bagi kelestarian alam.
Apalagi, diperkirakan seorang pendaki rata-rata menghasilkan 250 gram kotoran per hari. Dengan lazimnya para pendaki menghabiskan sekitar dua minggu di kamp yang lebih tinggi untuk mencapai puncak, bayangkan berapa banyak kotoran yang mereka hasilkan.
"Atas dasar ini, kami berencana membekali para pendaki dengan dua tas, masing-masing untuk digunakan lima hingga enam kali,” jelas Chhiring.
Sementara itu, presiden Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal Dambar Parajuli menyambut baik langkah ini dan mengusulkan agar konsep ini diadopsi sebagai proyek percontohan di Everest dan kemudian diterapkan di gunung-gunung lain juga.
“Ini hal positif, dan kami dengan senang hati memainkan peran untuk menyukseskan hal ini,” ujarnya.
Di sisi lain, para pendaki gunung dan pemandu internasional sepakat bahwa penggunaan kantong BAB biodegradable ini akan membantu membersihkan gunung dan menjaga kelestarian alam.
Meskipun Nepal telah mengumumkan beberapa peraturan pendakian gunung sebelumnya, implementasinya masih menjadi tantangan.
Namun, dengan langkah baru ini, diharapkan masalah pencemaran lingkungan di Gunung Everest dapat diatasi dengan lebih baik.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BBC