INDOZONE.ID - Penunjang utama ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak lepas dari pariwisata. Mengingat pula, DIY menjadi destinasi primadona bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Salah satu hal itu terjadi lantaran Yogyakarta saat ini menerapkan Pariwisata berkelanjutan atau sustuinable tourism yang merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang, dan membuat length of stay-nya cukup menaikkan secara drastis okupansi dihotel.
Dengan demikian, Pemerhati masalah sosial, ekonomi dan kesehatan Dra Prima Sari menyampaikan, pentingnya menjaga pembangunan pariwisata berkelanjutan, guna menjamin agar sumber daya alam, sosial dan budaya, dapat dinikmati betul untuk generasi yang akan datang.
“Maka beberapa inisiatif diambil oleh sektor publik untuk mengatur pertumbuhan pariwisata agar menjadi lebih baik dan menempatkan masalah akan sustainable tourism sebagai prioritas karena usaha atau bisnis yang baik dapat melindungi sumber-sumber atau asset yang penting bagi pariwisata tidak hanya untuk sekarang tetapi dimasa depan," kata Dra Prima Sari, Minggu (28/1/2024).
Baca Juga: Ironis, Tempat Wisata Kece di Sidrap Ini Malah Lebih DIikenal Sebagai Tempat Balapan Liar
Lanjut Prima menambahkan, di DIY sendiri saat ini sudah berkembang dengan adanya desa-desa wisata bahkan berbagai hertitage, wisata alam, budaya, seni pertunjukan, kuliner, wisata pantai dan laut di sepanjang pantai selatan yang indah dan terus berkembang.
"Kini di Jogja sudah mulai berkembang adanya berbagai pilihan akomodasi, dari cabin hotel , edutel, hotel, sampai vila mewah tersedia. Tinggal memilih sesuai kebutuhan dan budget," imbuhnya.
Terlebih, sebagai destinasi kedua setelah Bali, Yogyakarta sangat memiliki potensial baik dari sisi wisata budaya maupun alam.
Untuk itu pengembangan pariwisata tidak mengeksploitasi sumber daya lingkungan secara masif, melainkan dapat terus berkesinambungan hingga ke generasi-generasi selanjutnya.
Baca Juga: Mengintip Bekas Pemakaman Belanda di Sumenep, Jejak Sejarah yang Terbengkalai
Dengan demikian, ia kembali mengingatkan bahwa, pembangunan pariwisata tidak bisa dipisahkan dengan partisipasi masyarakat.
"Karena pariwisata merupakan produk hospitallity, maka modal keramahan secara otomatis masyarakat Jogja bisa menjadi daya dukung yang utama. Ketika semua kebijakan dan keseimbangan ini terjadi maka dengan sendirinya akan terjadi peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah – PAD dan kesejahteraan masyarakat", terangnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Dan Wawancara Langsung