INDOZONE.ID - Setiap bulan Februari, ribuan pria di Jepang memenuhi kui Shinto di Inazawa. Mereka akan berpaikaian minim dan mengikuti ritual pengusiran roh jahat selama satu tahun dalam festival Hadaka Matsuri.
Tahun ini, pertama kalinya dalam sejarah sejak 1250 tahun para wanita Jepang diperbolehkan ikut serta dalam festival tersebut. Awalnya festival ini dilarang bagi wanita, namun di tahun 2024 ini penyelenggara mengizinkan 40 wanita berpartisipasi dalam acara ini.
Menurut laporan media The Guardian, para wanita akan berpakaian lengkap dalam pelaksanaan ritual Naoizasa. Mereka akan melakukan persembahan membawa rumput bambu yang dibungkus kain dan berlari ke halaman kuil. Namun para wanita ini tidak akan ikut pada acara puncak 'Momiai'.
Baca Juga: Hadaka Matsuri, Festival Telanjang Tahunan di Jepang, Khusus Pria!
Momiai merupakan ritual di mana para pria akan mengenakan pakaian khas berupa cawat tradisional, kaus kaki tabi dan bandana hachimaki. Mereka akan membuang energi negatif kepada orang terpilih dengan menyentuhnya sebelum pria tersebut diamankan ke tempat khusus di kuil.
Partisipasi wanita dalam festival ini dilatarbelakangi tekanan oleh kehawatiran akan hilangnya tradisi ini sebagai dampak dari penurunan tingkat kelahiran di Jepang. Karena sebagian besar acara tradisonal banyak dilakukan oleh laki-laki.
Selain itu menurut Daigo Fujinami, Ketua kuil tuan rumah festival ini keikutsertaan perempuan dalam festival kali ini juga karena populasi pria sudah berusia lanjut sertakurangnya orang yang mengawasi acara tersebut.
Namun Fujinami menegaskan bahwa acara ini hanya akan dilakukan oleh orang lokal sekitar kuil. Sebab ritual inti hanya diwariskan kepada generasi penduduk setempat.
Baca Juga: Festival Phi Ta Khon, Tradisi Berdansa Bersama Ruh yang Hidup Kembali
Sementara itu, langkah ini juga mendapat respons baik dari banyak orang sebagai salah satu upaya kesetaraan gender dalam kehidupan tradisional. Sebab beberapa tradisi lainnya di Jepang masih belum bisa diakses oleh perempuan termasuk dalam olahraga terkenal, sumo. Perempuan dilarang menginjakkan kaki di ring sumo karena aturan tertentu.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian