Kategori Berita
Media Network
Kamis, 14 APRIL 2022 • 13:23 WIB

Butuh 2,5 Jam untuk ke Pasar Paskah di Jerman, Ternyata Ini yang Dicari Bule Asia!

Stan yang menjual aneka kerajinan (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Mendatangi Pasar Paskah jadi pengalaman pertama kalinya yang dirasakan Tim IDZ Creators, Aulia Kurnia, saat berada di Jerman. Apalagi kali ini ia berkunjung ke pasar tradisional yang berlokasi di Bundesland atau provinsi yang berbeda dari tempat tinggalnya.

Pasar paskah Wendeler atau Wendeler Ostermarkt tersebut ada di kawasan St. Wendel di Saarland atau jaraknya sekitar 2,5 jam dengan menggunakan bus dari Frankfurt am Main.

Gerbang pasar paskah di Jerman (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Aulia dan dua orang temannya mengikuti tur bus yang isinya warga lokal dan didominasi oma opa atau kaum lansia. Meski telah berusia senja, mereka kuat berjalan kaki jauh dan disiplin tepat waktu. Mereka kebanyakan piknik bersama teman-teman sebaya. Oiya, harga tiket untuk bus yang melayani Frankfurt-St. Wendel pergi-pulang tersebut sebesar 35 Euro atau sekitar Rp577 ribu per orang.

Cuaca buruk di tengah pasar Paskah (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Kejutan enggak sampai di situ saja. Cuaca buruk di Jerman karena tiba-tiba hujan salju di awal April membuat perjalanan makin unik. Bahkan sopir bus pun berkelakar, kalau sekarang mereka akan menuju pasar Natal, bukan pasar paskah karena salju yang tebal.

Saat tiba di St. Wendel, suasananya jelas berbeda dengan Frankfurt am Main yang sangat metropolitan. Di St. Wendel atau Sankt Wendel masih terasa tradisional dan bernuansa Eropa jadul.

Kabarnya, masyarakat pun masih saling mengenal satu sama lain alias masih guyub. Sementara pasar paskahnya pun terlihat sederhana, enggak seheboh pasar natal di Frankfurt.

Ornamen paskah bertema kelinci (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Mirip dengan pasar natal, berbagai permainan untuk anak-anak hingga jajanan khas dijajakan. Nuansa paskah terasa karena ada peternakan kelinci dan berbagai ornamen khas yang menjadi pemikat.

Pengunjungnya yang didominasi warga lokal alias orang Jerman, membuat Aulia dan dua orang temannya yakni Gracia dan Bonei dari Korea merasa seperti bule Asia!

Atraksi boneka kelinci (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Tenda yang isinya diorama dan miniatur kelinci berbagai aktivitas menjadi daya tarik kuat buat pengunjung berbagai usia. Sebab, oneka boneka tersebut diatur sedemikian rupa sehingga membuat banyak orang betah untuk berlama-lama dan mengabadikannya.

Peternakan kelinci di pasar paskah (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Namun cuaca yang kurang bersahabat serta hari masih siang membuat keindahan pasar paskah enggak terlalu menonjol. Pasar paskah juga memberlakukan aturan wajib masker dan jaga jarak. Kemudian jika memasuki restoran, sertifikat vaksin wajib ditunjukkan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi pemerintah setempat di tengah pandemi Covid-19.

Pengunjung wajib pakai masker (Aulia Kurnia Hakim/IDZ Creators)

Meski begitu pengalaman ini terasa menyenangkan karena jadi pertama kalinya mengunjungi pasar paskah di kota kecil Jerman. Ditambah lagi, sebagai anak muda dan orang Asia, malu dong kalau kalah gesit sama oma-opa yang ikutan tur.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Butuh 2,5 Jam untuk ke Pasar Paskah di Jerman, Ternyata Ini yang Dicari Bule Asia!

Link berhasil disalin!