Baju adat pegon merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan Eropa dan Jawa. Karena itu, jas yang digunakan pun mengadopsi model Eropa.
Adapun kelengkapan pakaian Pegon yakni, cappug (mahkota), leang atau dodot (kain songket) untuk menyelipkan keris, dan kain wiron.
Pakaian adat Nusa Tenggara Timur.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa suku, seperti suku Sabu, Rote, Helong, Dawan, Sumba, Manggarai, dan Lio.
Masing-masing suku punya baju adatnya sendiri. Dari ketujuh suku itu, berikut 4 baju adat khas NTT, antara lain:
Suku Rote punya pakaian adat Ti'i langga yaitu topi dengan bentuk seperti topi khas Meksiko dan terbuat dari daun lontar kering.
Untuk pria mengenakan kemeja putih lengan panjang, selendang tenun, bawahan, dan ikat kepala.
Sedangkan bagi wanita memakai kebaya dan kain tenun di pinggang.
Ada dua jenis pakaian adat suku Helong. Khusus wanita, berupa kebaya, kemben, dan hiasan kepala berbentuk bulan sabit.
Untuk pria berupa selimut besar di pinggang untuk bawahan, baju bodo/kemeja, destar (ikat kepala), dan habas (kalung).
Pakaian tradisional suku Dawan NTT bernama Amarasi.
Khusus pria terdiri dari selimut kain tenun ikat, baju bodo/kemeja, aksesoris seperti kalung, ikat kepala, gelang timor, dan muti salak (kalung).
Khusus perempuan terdiri dari sarung tenun, selendang, dan kebaya. Tambahannya, dihiasi kalung muti salak, tusuk konde, gelang, dan sisir emas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara