INDOZONE.ID - Pada tahun 1697, Tokugawa Mitsukuni menjadi orang Jepang pertama yang memakan Mie China.
Saat itu, seorang sarjana Konfusianisme asal China mentraktir Mitsukuni dengan sup soba dari negaranya sendiri.
Namun, Mie China tidak begitu populer di kalangan masyarakat awam.
Dengan dibukanya pelabuhan pada tahun 1859, banyak orang dari negara lain berimigrasi ke Jepang, menyebabkan budaya makanan asing masuk ke Jepang.
Pada tahun 1880, imigran Tiongkok mulai bekerja sebagai juru masak di restoran yang melayani orang asing di pelabuhan Yokohama yang ramai.
Awalnya imigran China menyajikan mie dan beberapa hidangan utama kepada pekerja dan pelajar lain di negara asal mereka.
Pada tahun 1910, restoran Jepang mempekerjakan koki China untuk mengubah hidangan mereka menjadi hidangan lezat.
Hal ini termasuk menggunakan bahan-bahan yang sebelumnya tidak digunakan dalam kuah mie versi Tiongkok, seperti daging babi goreng, kecap, dan acar rebung.
Baca Juga: Sejarah di Balik Populernya Ramen, Ternyata Dianggap Makanan Murah di Jepang
Akhirnya, para pekerja, pelajar, pekerja shift malam, dan tentara, mulai mengonsumsi makanan tersebut secara teratur.
Asal kata ramen berasal dari "La Mian'' yang artinya "mie tarik'", karena mie ini dibuat dengan cara menarik tepung seperti tali.
Mie tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kuah yang merupakan campuran berbagai macam bumbu. Ramen ini biasanya dimakan dengan kuah.
Meskipun jenis ramen sama banyaknya dengan jumlah koki ramen, bahan dasarnya adalah mie, kaldu, dan saus bumbu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Universitas Darma Persada