Meskipun bolu kijing memiliki potensi besar, ada tantangan terkait dengan daya tahan produk yang singkat.
Karena bolu ini tidak menggunakan bahan pengawet, ia hanya bisa dinikmati dalam waktu singkat setelah diproduksi. Hal ini membuat distribusinya di luar Ciamis menjadi sulit.
Baca Juga: Bolu Kijing Pak Ocal: Oleh-oleh Karawang, Cuma Pakai 3 Bahan Dibuatnya Masih Manual
Pemerintah setempat berharap melalui pelatihan dan pendampingan akademik, pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan kemasan produk, sehingga bolu kijing bisa lebih tahan lama dan memiliki daya saing yang lebih baik.
Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang ke Ciamis, potensi untuk bolu kijing terus berkembang.
Dukungan dari pemerintah dan akademisi sangat penting dalam memperkuat ekosistem UKM di Ciamis.
Diharapkan, dengan peningkatan kualitas produk, pemasaran digital yang lebih efektif, serta inovasi dalam kemasan, bolu kijing dapat berkembang menjadi ikon kuliner Ciamis yang dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui pendekatan yang lebih modern dan memanfaatkan teknologi, bolu kijing diharapkan bisa menjadi bagian dari identitas kuliner Jawa Barat yang dapat dinikmati oleh masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal IKRA-ITH Ekonomika