Makanan yang mengandung sianida (photo/freepik/paulovilela)
Berdasarkan penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sianida dalam dosis rendah yakni sekitar 50-200 miligram, sebenarnya masih bisa diatasi oleh tubuh manusia.
Namun, jika melebihi dosis tersebut, maka sianida berubah menjadi racun berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian bagi orang yang mengonsumsinya.
Secara alami, terdapat beberapa makanan yang mengandung sianida dalam dosis rendah. Ketika dimakan, bahan makanan tersebut akan bereaksi dan menghasilnya senyawa sianida yang beracun.
Meski demikian, bahan makanan yang mengandung sianida tidak akan membahayakan jika diolah dengan benar dan dihindari bagian-bagian tertentu.
Makanan yang secara alami menghasilkan senyawa sianida sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini Indozone bagikan deretan makanan yang mengandung sianida.
Jangan khawatir, apel bukan buah beracun. Hanya saja, biji apel mengandung zat amygdalin yang bisa melepaskan sianida saat berinteraksi dengan enzim pencernaan.
Selain itu, biji apel yang dikunyah dapat mengubah kandungan cyanogenic glycoside di dalamnya menjadi hidrogen sianida yang beracun bagi tubuh.
Sama seperti biji buah apel, biji buah ceri juga mengandung senyawa sianogenik yang dapat terurai dan mengeluarkan hidrogen sianida.
Satu buah ceri menghasilkan sekitar 0,17 gram sianida pada bijinya. Maka dari itu, usahakan jangan menggigit atau menghancurkan biji ceri untuk dibuat minuman.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa semangkuk ceri yang sudah terkontaminasi sianida dari bijinya, dapat membunuh seorang anak kecil atau orang lanjut usia.
Makanan yang mengandung racun sianida berikutnya adalah buah peach atau persik. Persik diketahui mengandung sianida sebanyak 9 mg per buah pada bagian bijinya.
Meski demikian, mengonsumsi buah persik masih tergolong aman jika dimakan dalam jumlah kurang dari 100 gram tanpa biji.
Bahan makanan yang mengandung sianida jika dikonsumsi mentah, salah satunya yaitu singkong.
Baik daun singkong maupun akar singkong, memiliki kandungan glikosida sianogenik yang dapat melepaskan zat sianida.
Agar aman dikonsumsi, rendam singkong minimal 2 hari sebelum diolah, lalu masak hingga benar-benar matang.
Cara lainnya yakni dengan mengonsumsi singkong bersama makanan berprotein, karena protein mampu membersihkan sianida dari tubuh.
Untuk daun singkong, rebuslah dalam panci terbuka, agar asam sianida keluar bersama dengan uap air.
Kacang almond ternyata termasuk salah satu makanan mengandung sianida, yang bisa menyebabkan kram, mual, hingga diare.
Sebab, kacang almond mengandung zat kimia amygdalin yang bisa mengeluarkan racun sianida jika dikonsumsi.
Namun tak perlu khawatir, karena kacang almond manis aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan kacang almond pahit.
Makanan yang mengandung sianida alami terdapat pada rebung, yang biasa diolah menjadi sayuran atau isian lumpia.
Rebung mentah mengandung sianida yang ditandai dengan cita rasanya yang pahit. Kandungan sianida pada rebung tua lebih tinggi daripada rebung muda.
Untuk menghilangkan racunnya, rebus rebung selama 20 menit untuk menghilangkan 70% sianida, atau rebus dengan durasi 2 jam untuk mengurangi kadar sianida hingga 96%.
Mungkin kamu baru tahu kalau daun pepaya mengandung senyawa sianogen glikosida, yang dapat melepaskan racun hidrogen sianida (HCN).
Senyawa tersebut terdapat pada getah daun pepaya. Jadi, sebelum mengonsumsinya, pastikan kamu memasak dan membuang air rebusan daun pepaya terlebih dahulu ya.
Itulah deretan makanan yang mengandung sianida alami. Asal bijinya tidak dimakan dan pengolahannya benar, makanan di atas masih aman dikonsumsi kok.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: