Desa Wotawati Gunungkidul di lembah. (Youtube/Sinau Bhumi)
INDOZONE.ID - Lembah ini dihimpit pegunungan karst berhias hijau pepohonan nan rindang. Lembah ini adalah bekas aliran Sungai Bengawan Solo dahulu kala. Sekitar 80 kepala keluarga menetap di lembah ini dalam satu kawasan pedusunan bernama Wotawati.
Lokasi Dusun Wotawati berada di Kelurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk menuju lokasi pedusunan di aliran Sungai Bengawan Solo kuno tersebut sangat mudah.
Terbukti, jalan menuju Dusun Wotawati dari pusat Kota Yogyakarta sudah mulus, jaraknya sekitar 75 kilometer. Apabila ditempuh menggunakan sepeda motor atau mobil membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
“Wotawati ini sangat unik. Kami tinggal di lembah bekas aliran Sungai Bengawan Solo purba. Pemandangannya indah, kalau beruntung Anda bisa bertemu satwa asli sini yakni Kijang, setidaknya akan mendengar teriakan Kijang dari atas bukit", kata Kepala Dusun Wotawati, Robby Sugihastanto, saat ditemui di rumahnya, baru-baru ini.
Baca Juga: Berpetualang ke Bukit Avatar Watunariwowo di Ngada NTT, Pemandangan Gunung dan Lembah Menyapa Mata
Perjalanan menuju di kawasan pedusunan bernama Wotawati. (Istimewa)
Menyusuri Dusun Wotawati sangat menyenangkan dan menyegarkan pikiran. Udaranya sejuk, lingkungannya pun rindang. Masyarakatnya ramah khas penduduk asli Yogyakarta. Mereka memamerkannya tatkala berpapasan dengan pengunjung dengan senyumannya yang tulus.
Selain kita bisa melihat fakta sejarah masa lalu Sungai Bengawan Solo yang sekarang sudah berubah bentuk menjadi lembah, alam dan satwa lokal akan menyambut siapa pun yang berkunjung ke dusun tersebut.
“Dusun Wotawati ini sudah tercatat sebagai desa wisata di Gunungkidul. Kami berharap banyak masyarakat berkunjung menikmati keindahan Wotawati,” harapnya.
Selain menikmati keindahan alam dan budaya masyarakat sekitar, Dusun Wotawati ini unik karena matahari terbit terlambat, dan terbenam lebih awal. Sinar matahari baru masuk Dusun Wotawati sekitar pukul 07.30 WIB, dan terbenam pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Intip Pesona Pantai Krokoh Gunungkidul, Benar-benar “The Hidden Paradise”
Saat ini Dusun Wotawati sedang bersiap menjadi tujuan wisata desa paling unik di Gunungkidul. Segala persiapan sebenarnya sudah terkomunikasikan dari tingkat desa hingga tingkat kabupaten. Tetapi sentuhan pembangunan dari pemerintah untuk memperkuat Dusun Wotawati sebagai tujuan wisata tampaknya masih belum maksimal.
Satu hal yang dirasa sangat penting untuk jangka pendek ini adalah sumber daya manusianya. Robby, menjelaskan, pendampingan sumber daya manusia di Dusun Wotawati sangat dibutuhkan. Semisal pendidikan pemandu wisata. Kalau bisa, pendidikan pemandu wisata diselenggarakan di Dusun Wotawati agar masyarakat bisa ikut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan