INDOZONE.ID - Sebuah bagian besar dari Gletser Birch di Pegunungan Alpen yang berada di atas desa Blatten, Valais, Swiss, longsor dan memicu bencana besar.
Bongkahan es raksasa ini turun membawa lumpur, batu, dan puing-puing yang langsung menelan hampir seluruh bagian desa yang sudah dievakuasi sejak pertengahan Mei.
Dari video drone yang dipublikasikan oleh SRF (Swiss Radio and Television), terlihat jelas betapa parahnya kerusakan yang ditimbulkan.
Baca Juga: KAI Catat 22.639 Orang Tinggalkan Jakarta Hari Ini saat Libur Panjang
Lumpur dan tanah menyelimuti rumah-rumah, sungai Lonza yang melintasi desa, bahkan area hutan yang ada di sekitar lembah.
Stephane Ganzer, kepala keamanan wilayah Valais, mengungkap bahwa hampir seluruh desa hancur.
“Yang dapat saya sampaikan saat ini adalah sekitar 90% desa tertutup atau hancur, jadi ini adalah bencana besar yang terjadi di sini di Blatten,” ujar Stephane, kepada kepada saluran TV lokal Canal9.
Nggak cuma itu, tanah longsor juga sempat menutup dasar sungai Lonza dan menimbulkan kekhawatiran adanya potensi banjir susulan atau bahkan bendungan alam yang bisa meledak sewaktu-waktu.
“Ada risiko situasinya bisa bertambah buruk,” lanjut Stephane.
Kondisi makin pilu saat wali kota Blatten, Matthias Bellwald, akhirnya angkat bicara dalam konferensi pers.
“Kami telah kehilangan desa kami. Desa ini tertimbun reruntuhan. Kami akan membangunnya kembali,” ujar Matthias Bellwald.
Sementara itu, pemerintah daerah melaporkan satu orang dinyatakan hilang akibat bencana ini.
Menurut juru bicara daerah Valais, Matthias Ebener, jumlah material yang turun ke lembah sangat banyak dan berdampak besar ke bangunan serta infrastruktur desa.
“Bangunan dan infrastruktur di Blatten terdampak parah oleh longsoran batu,” kata Matthias Ebener.
Ia juga menjelaskan kalau evakuasi sebanyak 300 penduduk desa sudah dilakukan sejak 19 Mei, setelah para ahli geologi memperingatkan soal potensi longsoran batu dan es.
Blatten sendiri terletak di lembah Lötschental, Swiss bagian selatan.
Pemerintah Swiss sudah menutup akses jalan utama menuju lembah dan terus memantau kondisi lereng yang masih rawan.
Baca Juga: Long Wekend, Ragunan Jakarta Dikunjungi 11 Ribu Orang
Bencana ini jadi pengingat keras bahwa perubahan iklim dan kondisi alam yang nggak stabil bisa bikin desa berubah jadi zona bencana dalam sekejap.
Warga Blatten sekarang harus mulai dari nol lagi, tapi semangat mereka untuk bangkit tetap hidup.
Penulis: Eliani Kusnedi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian