INDOZONE.ID - Salah satu syarat berdirinya sebuah perkotaan yaitu dengan adanya sebuah trotoar sebagai akomodasi untuk para pejalan kaki.
Namun, jika kita melihat kondisi perkotaan di Indonesia pada umumnya, masih banyak para pengguna kendaraan bermotor yang secara sadar merebut hak pejalan kaki dengan menaiki trotoar hanya karena ingin menghindari macet.
Tentunya hal ini sangat mengganggu para pejalan kaki, sehingga hingga saat ini, masih sedikit daerah di Indonesia yang benar-benar ramah terhadap pejalan kaki.
Tidak hanya di Indonesia, 5 Kota berikut juga masuk predikat sebagai kota yang tidak ramah pejalan kaki.
Dilansir dari World Wild Schooling, 5 kota tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dallas, Amerika Serikat
Ketika berkunjung ke Dallas, kemungkinan besar akan memerlukan mobil untuk berkeliling di Kota ini.
Hanya 10 persen penduduk Dallas yang tinggal dalam jarak 1 km dari berbagai fasilitas umum di kota tersebut, sehingga banyak penduduk Dallas yang memilih menggunakan mobil untuk mengakses berbagai fasilitas umum seperti sekolah dan fasilitas kesehatan.
Di Kota Dallas, tidak memprioritaskan akses untuk jalur bersepeda dan pejalan kaki, yang menyebabkan Kota ini sebagian besar berkontribusi pada budaya yang berpusat di mobil.
2. Houston, Amerika Serikat
Kota Houston memiliki infrastruktur jalan yang tidak ramah bagi pejalan kaki, volume lalu lintas yang tinggi, dan jarak yang jauh antar tempat tujuan. Hanya 10 persen penduduk di Kota ini yang tinggal dalam jarak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan berbagai fasilitas umum penting di kota tersebut.
3. Manila, Filipina
Manila hanya memiliki 11 jalur pejalan kaki, jumlah yang sangat sedikit untuk mengakomodasi orang-orang yang ingin menjelajahi Kota ini dengan berjalan kaki.
Curah hujan yang tinggi juga semakin membuat orang-orang untuk lebih memilih menaiki mobil daripada berjalan kaki.
Kota ini juga memiliki transportasi umum yang buruk, terlebih dalam permasalahan penjadwalan, sehingga membuat semakin sulit untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa menggunakan mobil
4. Quito, Ekuador
Kota Quito memiliki kontur yang berbukit, yang tentunya sangat melelahkan jika menjelajahi kota ini dengan berjalan kaki.
Infrastruktur jalan di kota ini juga tidak ramah pejalan kaki, di mana memiliki jalan raya yang sangat lebar, membentang lurus dan seolah tidak terkendali.
Hal ini membuat seringya terjadi permasalahan kecepatan berlebih pada kendaraan yang melintas.
Lalu, persimpangan jalan dibuat sangat lebar, dengan radius tikungan yang besar dan terdapat jalur khusus, yang memicu tidak terkendalinya kecepatan kendaraan bermotor yang melintas.
Selain itu, trotoar di Quito sangat sempit, ditambah dengan seringnya kendaraan yang parker di area trotoar, membuat semakin tidak nyaman kota ini untuk dijelajahi dengan berjalan kaki.
5. Bangkok, Thailand
Trotoar yang ada di jalan utama Bangkok sangat minim, dan sangat sempit. Risiko tertabrak mobil untuk berjalan di trotoar tersebut juga sangat tinggi.
Lalu, banyak orang memakirkan kendaraannya secara sembarangan, termasuk di atas trotoar. Sehingga, menyebabkan beberapa trotoar di kota penuh dengan mobil
Selain itu, Bangkok memiliki area yang sangat luas, dengan tempat wisata utama yang jaraknya sangat jauh satu sama lain.
Cuaca yang panas dan lembab juga semakin menambah keengganan untuk menjelajahi Kota Bangkok tanpa menggunakan mobil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: World Wild Schooling