Senin, 22 JULI 2024 • 10:35 WIB

Mau Lestarikan Penyu? Intip Kegiatan Melepas Tukik di Pantai Goa Cemara yang Super Seru

Author

Kegiatan melepas tukik di Pantai Goa Cemara

INDOZONE.ID - Penyu merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang.

Terdapat tujuh spesies penyu yang ada di dunia, seperti penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang, penyu belimbing, penyu pipih, penyu tempayan dan penyu ridley.

Dari tujuh spesies penyu yang ada di dunia, hanya penyu ridley yang belum pernah ditemukan di perairan Indonesia.

Semua spesies penyu di Indonesia dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Hal ini berarti, segala bentuk perdagangan penyu, baik dalam keadan hidup maupun mati itu dilarang.

Populasi penyu yang semakin menurun bahkan terancam punah, menjadikan penyu sebagai satwa yang perlu dilestarikan.

Hal ini mendorong masyarakat Desa Patihan, Bantul, Yogyakarta untuk membentuk Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu (KMPKP).

Baca Juga: Konservasi Penyu Pertama yang ada di Pantai Kebumen sebagai Sarana Edukasi Wisata

Apa Itu KMPKP?

Kegiatan melepas tukik di Pantai Goa Cemara

КМРКР adalah organisasi non profit yang berdiri sejak 2010, yang dalam kegiatan teknisnya didampingi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Untuk kampanye kelestarian dan ekowisata, juga didukung oleh Dinas Pariwisata serta seluruh instansi dari pemerintah.

Desa Patihan sendiri berada di sekitar kawasan Pantai Goa Cemara yang menjadi salah satu tempat mendarat para penyu untuk bertelur.

KMPKP tidak menangkarkan ataupun membudidayakan penyu, melainkan hanya terfokus pada hal-hal berikut ini:

1. Menjamin Keamanan

Menjamin keamanan induk penyu yang mendarat di kawasan pantauan darat hingga kembali masuk ke perairan.

Ancaman terhadap induk penyu dewasa mulai dari predator, cuaca, hingga kesalahan navigasi ataupun luka badan.

Tak jarang KMPKP evakuasi penyu mati karena usia maupun terluka. Kematian terbanyak disebabkan oleh menelan atau jeratan sampah plastik.

Sementara itu, ancaman tetas sama dengan ancaman induk penyu, hanya saja potensi abrasi dan cuaca lebih dominan.

2. Melakukan Kampanye dan Sosialisasi

Melakukan kampanye dan sosialisasi kelestarian serta pengenalan kegiatan konservasi penyu kepada masyarakat luas adalah salah satu tugas KMPKP. Hal ini terutama didampingi oleh Desa Wisata Patihan Goa Cemara.

Selain teritori perairan yang luas, keadaan geografis pantai juga sangat terpengaruh oleh perilaku kehidupan masyarakat sekitar.

Letak pesisir Bantul yang berada di antara dua sungai besar, yakni Sungai Opak dan Progo yang mengalir dari kota-kota di Yogyakarta dan Jawa Tengah, menjadi penting diperhatikan.

Aliran sampah dari perkotaan dan penambangan, sangat mempengaruhi keberhasilan konservasi.

Baca Juga: Polemik Wisata Penangkaran Penyu di Liukang Loe Bulukumba

Pelepasan Tukik ke Laut

Kegiatan melepas tukik di Pantai Goa Cemara

Salah satu kegiatan kampanye KMPKP mengenai pelestarian penyu yang dilakukan oleh KMPKP adalah pelepasan bayi-bayi penyu atau tukik dengan mengajak masyarakat umum.

Seperti yang dilakukan pada Minggu (21/7/2024) kemarin. Bertempat di Pantai Goa Cemara, KMPKP mengajak masyarakat umum untuk melepas puluhan tukik jenis lekang.

Sebelum melepas tukik ke alamnya, para peserta tukik berkumpul di Pendopo Pantai Goa Cemara untuk mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu dan tata cara pelepasannya.

Selanjutnya, sekitar pukul 16:30 WIB, para peserta menuju pantai Goa Cemara untuk melepas tukik secara bersama-sama.

Pelepasan tukik dipilih di waktu sore hari, karena mata tukik agak sensitif jika terkena teriknya cahaya matahari.

Pelepasan tukik boleh sembarangan, asal tukik harus dipegang dengan lembut di bagian samping karapas (kubah punggung).

Kemudian, tukik diletakkan di pasir secara hati-hati dan perlahan-lahan. Kepala tukik harus dihadapkan ke posisi daratan dan selanjutnya biarkan mereka untuk berputar menuju arah pantai sesuai dengan instingnya.

Jika tukik tertatih, terjungkal, dan terlempar hempasan ombak, kita tidak perlu membantunya, hal ini adalah first survival mereka. Biarkan dia berlatih menghadapi berbagai rintangan yang menghadang di lautan lepas.

Kegiatan melepas tukik di Pantai Goa Cemara

Menurut penelitian, hanya 5 dari 1000 ekor tukik yang mampu bertahan hingga menjadi penyu dewasa. Setelah menjadi dewasa, mereka akan kembali ke tempat di mana ditetaskan sekitar 25 - 30 tahun kemudian, dan secara periodik mereka akan kembali bertelur antara 2 - 8 tahun sekali di tempat yang sama.

Untuk mengikuti kegiatan prosesi pelepasan tukik, kalian hanya perlu membayar tiket edukasi konservasi sebesar Rp35 ribu.

Dan untuk memasuki Pantai Goa Cemara, kalian cukup membayar biaya parkir. Untuk sepeda motor Rp5 ribu dan untuk mobil Rp10 ribu.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan