INDOZONE.ID - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan Danau Toba memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan kelas dunia.
Penilaian ini diungkapkan saat ganjar melakukan kunjungan ke Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Minggu (12/11/2023).
"Danau Toba dan area ini sangat cantik sekali, saya kira bisa dikembangkan untuk menjadi tempat destinasi wisata kelas dunia," kata Ganjar.
Baca Juga: Danau Toba Terancam Didepak dari UNESCO, Menparekraf Sandiaga Uno: Ini Alarm untuk Lebih Bersinergi!
Selain itu, mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini juga mengapresiasi produk-produk UMKM lokal yang menonjolkan kreativitas generasi muda, dan keahlian yang dimiliki seniman berpengalaman, seperti melihat pembuatan kain yang dilakukan oleh Ibu-ibu secara manual.
"Tadi ditunjukan produk UMKM yang bagus sekali, kreasinya bagus. Anak-anak mudanya punya desain-desain yang bagus, terus kemudian para seniornya bisa buat kerajinan yang sangat bagus dan indah sekali," kata Ganjar.
Ganjar mengusulkan, agar para pelaku UMKM menambahkan narasi pada setiap corak produk untuk memperkenalkan proses, filosofi, dan teknologi tinggi yang terlibat.
"Tadi saya minta agar narasi dari setiap corak yang ada, agar masyarakat yang ada di luar mengerti prosesnya, filosofi pewarnaanya, bahwa ini memiliki teknik yang tinggi. Harusnya punya tekonologi yang cukup bagus, tentu ini bisa mendukung potensi parwisata yang ada disini," katanya.
Baca Juga: Google Doodle Rayakan 3 Tahun Penetapan Danau Toba sebagai Global Geopark UNESCO
Dia juga menambahkan, upaya untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan, harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat. Ini karena warga lokal memiliki pemahaman mendalam untuk mengelola potensi pariwisata di wilayah mereka.
Menurut Ganjar, masyarakat juga harus terlibat dari desain produk hingga infrastruktur pariwisata, serta tetap menjaga keberlanjutan ekosistem dan warisan budaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: