Kamis, 02 DESEMBER 2021 • 11:24 WIB

Fakta Menarik Kawah Ijen Banyuwangi yang Jadi Tempat Bulan Madu Ria Ricis

Author

Kawah Ijen. (Instagram/@maria_nivena)

Kawah Ijen merupakan tempat wisata terpopuler di Banyuwangi, Jawa Timur yang sering menjadi tujuan destinasi para wisatawan saat berlibur ke daerah tersebut. Tawarkan pemandangan yang indah, pesona Kawah Ijen memamg tidak diragukan lagi.

Tak hanya terkenal di kalangan wisatawan lokal, Kawah Ijen juga menarik perhatian wisatawan mancanegara. Para wisatawan juga tertarik menjelajahi tempat wisata lainnya di kawasan Kawah Ijen.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by RICIS (@riaricis1795)

Jadi tempat bulan madu YouTuber Ria Ricis dan Teuku Ryan, berikut sederet fakta menarik tentang Kawah Ijen yang memanjakan mata!

1. Terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso

Kawah Ijen. (Instagram/@giuliogroebert)

Kawah Ijen terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Kawah Ijen memiliki air yang berwarna hijau tosca. Warna tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat belerang.

Kawah Ijen terbentuk dari letusan gunung berapi Ijen. Dikenal sebagai danau air asam kuat terbesar di dunia, UNESCO pada 2016 meresmikan Kawah Ijen sebagai salah satu cagar biosfer yang ada di dunia. Tak heran bila tempat wisata ini menarik wisatawan dari luar negeri.

Danau kawah Ijen berada di Puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 hektar. Kawah Gunung Ijen sendiri memiliki ketinggian 2.386 mdpl dan terletak berdampingan dengan Gunung merapi yang terakhir kali meletus pada tahun 1999.

2. Ada fenomena langka Blue Fire di Kawah Ijen

Blue firA. (Instagram/@barli8js)

Selain melihat keindahan danau Kawah Ijen yang berwarna hijau terang, tujuan lain para wisatawan datang ke kawasan ini adalah untuk melihat fenomena langka blue fire. Namun, tak mudah untuk melihat fenomena langka ini.

Sebab, blue fire hanya bisa dilihat di waktu-waktu tertentu saja terutama saat hari masih gelap. Jika ingin melihat blue fire, pengunjung harus standby di 02.00 WIB sampai dini hari. Untuk menyaksikan fenomena langka ini, pengunjung harus bermalam di kawasan Kawah Ijen.

Perlu diketahui, blue fire di Kawah Ijen bukanlah api seperti yang dikira orang-orang selama ini. Fenomena blue fire terjadi karena keluarnya gas belerang dari celah-celah batuan dengan suhu 600 derajat celcius kemudian bertemu dengan udara. Hal inilah yang membuat blue fire dikira api yang berwarna biru bercampur ungu.

3. Indahnya sunrise di kawasan Kawah Ijen

Sunrise dari Kawah Ijen. (Instagram/@gilles.herremans)

Tidak hanya menikmati indahnya pemandangan blue fire, di kawasan Kawah Ijen, pengunjung juga akan disuguhkan dengan pemandangan menakjubkan seperti sunrise atau matahari terbit di pagi harinya.

Dari Gunung Ijen, pengunjung juga bisa melihat gunung-gunung lain yang tak kalah indah yaitu puncak Gunung Raung, Gunung Suket dan Gunung Rante. Kawasan Gunung Ijen juga memiliki spot foto yang bagus.

Tak hanya pemandangan yang indah, para pengunjung juga akan ditawarkan dengan udara segera yang masih alami. Namun, para pengunjung harus memakai pakaian yang tebal karena kawasan pegunungan ini sangat dingin.

4. Melihat penambang di Kawah Ijen

Penambang belerang Kawah Ijen. (Instagram/@fariskehidupan)

Dari Gunung Ijen, pengunjung bisa melihat aktivitas penambang belerang. Pengunjung bisa melihat secara langsung kerasnya kehidupan para penambang belerang yang harus menuruni lereng yang terjal untuk mengambil belerang.

Mereka melakukan itu semua tanpa alat pelindung, hanya bermodalkan senter di kepala. Belum lagi jika harus menghadapi resiko menghirup asap beracun. Kemudian, para penambang akan memikul belerang seberat 70 kg.

Bayangkan, mereka harus melewati terjalnya gunung dengan beban seberat itu. Adapun jarak dari kampung penambang ke Gunung Ijen yaitu sekitar 2 jam. Itulah pemandangan yang akan dilihat para wisatawan.

Para penambang dan wisatawan juga harus berbagi jalan kawasan Gunung Ijen. Perjuangan penambang tentu tidak mudah.

5. Gunung berapi aktif

Kawah Ijen. (Instagram/@ronal_bara)

Gunung Ijen adalah gunung berapi aktif. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1999. Letusan Gunung Ijen pada 300 ribu tahun yang lalu meninggalkan kawah yang kini disebut Kawah ijen dan Kawah Wurung.

Gunung Ijen diketahui pernah meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936. Dikenal gunung berapi yang aktif, aktivitas vulkanik Ijen pernah berstatus siaga pada tahun 2012 lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: