Jumat, 19 JULI 2024 • 13:57 WIB

5 Hal yang Wajib Kalian Ketahui Tentang Makanan Ultra yang Sering Dikonsumsi Anak-anak

Author

Ilustrasi pizza beku.

INDOZONE.ID - Ultra Processed foods, atau makanan ultra proses, adalah produk makanan yang telah melalui berbagai tahap pemrosesan industri. Pada umumnya, makanan ultra ini mengandung bahan tambahan seperti gula, garam, minyak terhidrogenasi, dan penambah rasa.

Meski memberikan kenyamanan dan daya simpan yang lebih lama, makanan ultra seringkali kurang sehat dibandingkan makanan yang tidak atau minim diproses. Anak-anak dan remaja kini mengonsumsi lebih dari dua pertiga kalori harian mereka dari makanan ultra.

Hal ini berdasarkan analisis data selama hampir dua dekade yang dipublikasikan dalam jurnal medis JAMA pada Agustus 2021. Beikut 5 hal yang wajib kalian ketahui dan sangat penting terkait makanan ultra:

1. Perkembangan Konsumsi Makanan Ultra di Kalangan Anak-Anak

Ilustrasi anak di sedang makan.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Friedman School of Nutrition Science & Policy di Tufts University mengungkapkan bahwa kalori yang dikonsumsi anak-anak dan remaja dari makanan ultra meningkat dari 61% menjadi 67% dari total asupan kalori antara tahun 1999 dan 2018.

Baca Juga: Plus Minus Makanan Ultra Proses, Enak dan Nagih Sih tapi Gak Sehat

Penelitian ini menganalisis pola makan 33.795 anak dan remaja di seluruh Amerika Serikat. Selama periode penelitian, kalori dari makanan yang tidak atau minim diproses menurun dari 28.8% menjadi 23.5%.

2. Makanan Ultra yang Populer di Kalangan Anak-Anak

Ilustrasi anak makan cepat saji.

Pizza Beku dan Burger Cepat Saji

Peningkatan terbesar dalam konsumsi kalori berasal dari makanan siap saji seperti pizza beku dan burger cepat saji. Konsumsi kalori dari makanan ini meningkat dari 2.2% menjadi 11.2%.

Camilan Manis dan Makanan Penutup Kemasan

Peningkatan kedua terbesar berasal dari camilan manis dan makanan penutup kemasan. Konsumsi makanan ini meningkat dari 10.6% menjadi 12.9%.

Sereal Sarapan Bergula

Sereal sarapan yang kaya gula sering menjadi pilihan sarapan cepat dan mudah bagi anak-anak. Sereal ini biasanya diperkaya dengan vitamin dan mineral, namun kandungan gulanya yang tinggi menjadikannya kurang sehat dibandingkan sereal tanpa tambahan gula.

Kentang Goreng

Kentang goreng yang dijual di restoran cepat saji merupakan salah satu makanan favorit anak-anak. Kandungan lemak dan garam yang tinggi menjadikan makanan ini pilihan yang kurang sehat jika dikonsumsi berlebihan.

Daging Olahan Seperti Sosis dan Bologna

Daging olahan seperti sosis dan bologna mengandung bahan pengawet dan tambahan lainnya yang membuatnya kurang sehat dibandingkan dengan daging segar.

3. Dampak Kesehatan dari Konsumsi Makanan Ultra

Potret nak-anak sedang makan pizza setelah berenang.

Makanan ultra yang dikonsumsi secara berlebihan dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Hotdog, Makanan Cepat Saji yang Ternyata Bukan dari Amerika!

Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih banyak mengonsumsi makanan ultra cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat dewasa

4. Nutrisi dalam Makanan Ultra

Ilustrasi anak di sedang makan sereal.

Makanan ultra biasanya tinggi kandungan karbohidrat dan gula tambahan, serta kadar natrium yang tinggi, namun di sisi lain, makanan ultra ini sangat rendah serat dan protein.

Dalam analisis tambahan yang dilakukan dengan data dari periode 2017-2018, makanan ultra terbukti memiliki persentase kalori dari karbohidrat dan gula tambahan yang lebih tinggi.

Ditambah lagi kadar natrium yang lebih tinggi, tetapi memiliki serat yang lebih sedikit dan persentase kalori dari protein yang lebih rendah.

5. Upaya Pengurangan Konsumsi Makanan Ultra dan Peran Pendidikan Keluarga

Ilustrasi anak diberikan makanan

Penurunan konsumsi minuman manis bergula memberikan kabar baik. Kalori dari minuman bergula menurun dari 10.8% menjadi 5.3% dari total kalori. Ini menunjukkan manfaat dari kampanye yang gigih untuk mengurangi konsumsi minuman bergula.

Diperlukan upaya serupa untuk mengurangi konsumsi makanan ultra tidak sehat lainnya seperti kue, biskuit, donat, dan brownies.

Studi ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan keluarga dalam hal konsumsi makanan ultra.

Ini menunjukkan bahwa makanan ultra telah menjadi bagian dari pola makan anak-anak di berbagai lapisan masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: TuftsNow