Rabu, 21 FEBRUARI 2024 • 13:02 WIB

5 Hal Menarik Program Makan Siang di Jepang yang Disubsidi Pemerintah: Sudah Ada sejak 1954 dan Berdampak Positif

Author

Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

INDOZONE.ID - Di Jepang, program makan siang di sekolah tidak hanya tentang memberi makan kepada siswa, tetapi juga tentang mengajarkan mereka pentingnya makanan bergizi dan kebiasaan makan sehat sejak usia dini.

Program ini sudah ada sejak tahun 1954 yang dirancang untuk memberikan siswa dengan kalori dan nutrisi yang mungkin tidak mereka dapatkan di rumah.

1. Bagaimana Program Ini Dijalankan

Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

Program makan siang di sekolah adalah hal yang wajib bagi siswa di Jepang. Biaya makanan disubsidi oleh pemerintah sekitar $2,50 per makanan (data 2019).

Menu makan siang disiapkan oleh ahli gizi untuk memastikan keseimbangan dan keberagaman makanan setiap hari.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Menu Makan Siang Rumahan Cocok Buat Cuaca Mendung, Mana Favoritmu?

Semua makanan disiapkan dengan bahan makanan segar, mencakup 600-700 kalori, serta karbohidrat, protein, dan sayuran.

2. Konsep Shokuiku

Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

Konsep shokuiku merupakan bagian integral dari program makan siang gratis sekolah di Jepang.

Para siswa tidak hanya menerima makanan bergizi, tetapi mereka juga belajar mengenai makanan yang mereka konsumsi dan mengapa makanan tertentu baik untuk mereka.

Beberapa sekolah bahkan menyediakan tayangan harian tentang komponen nutrisi dari makan siang hari itu dan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar yang menyenangkan tentang nutrisi.

3. Kemajuan dan Kebijakan Terkini

Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

Sejak diterapkannya Undang-Undang Makan Siang Sekolah pada tahun 1954, program ini telah mengalami perkembangan signifikan.

Undang-Undang Dasar tentang Shokuiku diberlakukan pada tahun 2005, yang diikuti dengan pendirian Sistem Guru Diet dan Nutrisi pada tahun 2007.

Baca Juga: Resep Sup Konro ala Makassar, Menu Makan Siang Bikin Selera!

Pemerintah Jepang terus berupaya meningkatkan fokus pada pendidikan makanan dan nutrisi melalui revisi undang-undang dan kebijakan.

4. Pentingnya Program Ini

Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

Tingkat obesitas rendah di Jepang menunjukkan keberhasilan dari program ini dalam mengajarkan kebiasaan makan sehat.

Namun, program ini juga penting karena membantu mengatasi masalah gangguan makan dan memberikan sumber nutrisi penting bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah.

6. Dampak Positif Ilustrasi anak di Jepang sedang makan.

Program shokuiku telah membawa dampak positif bagi siswa, guru, dan keluarga. Ini termasuk peningkatan minat dalam nutrisi, kesadaran tentang makanan dan nutrisi, penurunan jumlah siswa yang melewatkan sarapan, serta peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Program makan siang sekolah di Jepang telah menjadi model yang dihargai dan dapat memberikan inspirasi bagi negara lain dalam mempromosikan kesehatan dan nutrisi di kalangan anak-anak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nyfoodpolicy