Pesawat United Airlines terpaksa putar balik gegara pilot lupa paspor.
INDOZONE.ID - Perjalanan udara kadang bisa penuh kejutan. Tapi siapa sangka salah satu penyebabnya adalah pilot lupa bawa paspor.
Hal itu lah yang dialami penumpang United Airlines tujuan Shanghai yang mengalami momen unik ketika pesawat mereka harus putar balik di tengah perjalanan.
Penerbangan Boeing 787 United Airlines dari Los Angeles ke Shanghai terpaksa berbalik arah setelah dua jam di udara karena pilot lupa membawa paspor.
Pesawat mendarat di San Francisco untuk pergantian kru, menyebabkan penundaan 6 jam sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Waspada Kejahatan Incar Pemudik, Pengguna Kereta Diminta Tak Pakai Perhiasan Mencolok
United mengonfirmasi kepada AFP bahwa pesawat dengan 270 orang di dalamnya tersebut berhenti di San Francisco karena pilot tidak membawa paspornya.
Data pelacakan menunjukkan, penerbangan ini berada di atas Samudra Pasifik pada Sabtu sore ketika berbalik arah.
Insiden ini menuai beragam respons dari penumpang, mulai dari yang menghargai kejujuran pilot hingga yang kesal akibat keterlambatan dan dampaknya pada jadwal penerbangan lainnya.
Analis penerbangan pun mengkritik kejadian ini sebagai tanda kurangnya disiplin maskapai.
"Kami mengatur kru baru untuk mengantar pelanggan kami ke tujuan mereka malam itu. Penumpang diberikan voucher makan dan kompensasi," tulis pernyataan United Airlines seperti dilansir The Guardian, Rabu (26/3/2025).
Baca Juga: Pulau Panjang Jepara: Destinasi Tersembunyi dengan Pantai Cantik dan Hutan Tropis
Data pelacakan pun mencatat pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Pudong Shanghai saat tengah malam, sekitar enam jam di belakang waktu kedatangan normalnya.
Diketahui, pengalihan rute penerbangan United terjadi saat para turis di seluruh dunia terus menghadapi gangguan akibat penutupan di Bandara Heathrow London, pusat tersibuk di Eropa, akibat pemadaman listrik sehari sebelumnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian