INDOZONE.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan kembali menggelar Sarkem Fest di kawasan Sosromenduran dan Pasar Kembang, Kota Yogyakarta, pada Jumat dan Sabtu, 21-22 Februari 2025 mendatang.
Kepala Bidang Daya Tarik Wisata, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang, menjelaskan Sarkem Fest 2025 menyuguhkan acara yang berbeda dari tahun sebelumnya yakni tahun ini akan mengusung tradisi ruwahan yang identik dengan apeman yang merupakan tradisi warga Sosromenduran setiap menjelang Ramadan.
"Ini sebagai kalender eventnya Kota Yogyakarta, setiap tahun ada menjelang tradisi Ruwahan. Juga dimeriahkan festival pembuatan apem yang diikuti warga Sosromenduran," jelasnya di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (19/2/2025).
Rangkaian acara Sarkem Fest sebagai upaya untuk menunjukkan Kota Yogyakarta yang memiliki keberagaman budaya yang dilestarikan, salah satunya yakni tradisi apem.
"Bagaimana kita melibatkan ekosistem yang ada agar semua warga ikut terlibat, karena untuk upaya mempromosikan wisata yang menguntungkan bagi warga, dan kawasan Malioboro menjadi destinasi menarik bagi wisatawan," ujarnya.
Tidak hanya menggandeng warga lokal saja, Sarkem Fest 2025 juga menggandeng sejumlah mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka nantinya menampilkan tradisi dan busana mereka masing-masing.
"Kami gandeng mahasiswa daerah dengan dikiran busana adat masing-masing daerah, juga melibarkan tiga bregada yang pernah meraih juara di DIY," imbuhnya.
"Serta, daru Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bakal melibatkan seniman internasional," sambungnya.
BACA JUGA Faktor Cuaca, Harga Cabai Rawit di Kota Yogyakarta Capai Rp 75 Ribu
Targetkan Jadi Sentra Kuliner Apem
Sementara itu, Lurah Sosromenduran, Hendy Setiawan, menyatakan melalui Sarkem Fest 2025 ini menargetkan kampung wisata Sosromenduran dan kampung wisata Sosrowijayan bakal menjadi sentra jajanan kuliner apem.
"Kami merancang roadmap, apem ini bisa mejadi khas kuliner Sosrowijayan. Dari 199 kampung (di Jogja) belum ada andalan, ini mimpi kami di kampung Sosrowijayan. Ke depan bisa menjadi andalan masyarakat, bagaimana menghadirkan Sosrowijayan menjadi sentra apem," terangnya.
Menurutnya, tradisi pembuatan apem di Bulan Ruwah dalam kalender Jawa merupakan program rutin kampung wisata Sosromenduran yang mengangkat tradisi Jawa khususnya dalam menyambut bulan Ramadan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers