Kategori Berita
Media Network
Rabu, 18 DESEMBER 2024 • 18:40 WIB

8 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Keindahan Alam dan Budaya yang Mendunia

Taman Nasional ini tidak hanya menjadi rumah bagi komodo sungguhan, tetapi juga lokasi salah satu dari tujuh pantai di dunia dengan pasir merah muda yang unik.

Tersembunyi di bawah permukaan air biru adalah hamparan karang yang indah dan keanekaragaman hayati laut yang melimpah, surga sejati bagi para pecinta fotografi.

4. Fosil Manusia Sangiran

Fosil manusia sangiran salah satu situs kunci untuk memahami evolusi manusia. Lebih banyak penemuan alat-alat batu telah dilakukan sejak saat itu.

Bahan-bahan manusia, fauna, dan alat-alat batu ini diendapkan dalam lapisan-lapisan stratigrafi yang tidak terputus.

Situs ini memiliki urutan geologi yang sangat signifikan dari Pliosen atas hingga akhir Pleistosen Tengah, dengan menggambarkan evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam 2,4 juta tahun terakhir.

Situs ini juga menghasilkan lantai hunian arkeologi penting yang berasal dari Pleistosen Bawah sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Fosil-fosil Jawa ini diyakini sebagai mata rantai yang hilang dalam Teori Evolusi Charles Darwin.

5. Sistem Subak (Bali)

Ilustrasi sawah dengan sistem irigasi subak di Bali.

Subak adalah organisasi kemasyarakatan khusus untuk mengatur sistem pengairan sawah atau irigasi. Sistem ini digunakan dalam bercocok tanam padi di daerah Bali, Indonesia.

Subak umumnya memiliki pura bernama Pura Uluncarik atau Pura Bedugul, yang dibangun khusus oleh para pemilik lahan dan petani.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, pura tersebut diperuntukkan bagi Dewi Sri, yakni Dewi kemakmuran dan kesuburan. Sistem irigasi tersebut diatur oleh seorang petani di Bali.

Setiap wisatawan yang berkunjung ke Bali pasti ingin melihat hamparan sawah terasering Tegalalang.

Namun, hanya sedikit orang yang tahu bahwa selain indah, hamparan sawah terasering ini merupakan bagian penting dari Bentang Alam Budaya yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2012 di Petersburg, Rusia.

Sistem Subak yang berusia ribuan tahun ini menampilkan prinsip filosofis Bali, Tri Hita Karana dan mempromosikan hubungan yang harmonis antara Tuhan, manusia, dan alam.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: UNESCO, Exoticvoyages

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

8 Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Keindahan Alam dan Budaya yang Mendunia

Link berhasil disalin!