Gambang Semarang, warisan budata Kota Atlas.
INDOZONE.ID - Kota Semarang memiliki tradisi yang beragam. Kota yang juga dijuluki sebagai Kota Atlas ini, memiliki kombinasi budaya Jawa dan Tionghoa.
Salah satu warisan budaya yang masih ada sampai saat ini yaitu pertunjukan Gambang Semarang, menampilkan salah satu contoh akulturasi.
Salah satu daya tarik Semarang adalah kesenian gambang, yang merupakan identitas kota dan hasil dari akulturasi budaya Tionghoa-Jawa. Perpaduan alat musik China dan Jawa menunjukkan keakraban kedua budaya yang ada di Kota Semarang.
Kebudayaan Semarang memiliki ciri khas karena merupakan perpaduan dari berbagai unsur budaya. Khasanah budaya Semarang diperkaya sebagai hasil dari proses akulturasi. Masyarakat Semarang selalu ramah terhadap budaya asing, tetapi tetap mempertahankan identitas nasionalnya.
Kesenian ini diambil dari seni Gambang Kromong yang berasal dari Jakarta, tetapi tetap memiliki asal-usul Semarang yang kuat. Selama tahun 1940-an, seni Gambang Semarang menggabungkan musik, vokal, lawak, dan tari.
Baca Juga: Mengenal Masjid Menara Layur: Peninggalan Islam di Kota Semarang dengan Menara Unik
Tari Gambang Semarang adalah salah satu seni tari yang dimainkan dalam Kesenian Gambang Semarang. Salah satu aspek yang membedakan Tari Semarangan dari tari lain adalah penggabungan dua iringan, yaitu Gado-Gado Semarang dan Tari Denok, gaya tata rias rambut, dan jarik dengan motif burung merak.
Secara historis, seni ini tidak berasal dari penduduk Semarang. Sebaliknya, berasal dari Gambang Kromong Jakarta, yang merupakan perpaduan gaya seni Tionghoa dan Nusantara. Lagu-lagu Gambang Semarang menjadi lebih gembira saat berkembang dan menyatu dengan gerak tari yang seringkali gemulai.
Dengan nilai historisnya, gambang Semarang dianggap sebagai seni tradisi kota Semarang. Oleh karena itu, mereka dianggap memiliki nilai estetika dan nilai simbolik tradisional, dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seni masyarakat Semarang pada khususnya dan menjadi bagian dari identitas budaya kota pesisir Jawa Tengah.
Gambang Semarang, warisan budaya Kota Atlas
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Kabupaten Semarang: Cocok untuk Liburan Tahun Baru!
Musik Gambang Semarang berasal dan berkembang di Kota Semarang. Tari Gambang Semarang berbeda dari tarian Semarang lainnya dengan gaya gerak ngondhek, ngeyek, dan genjot.
Ngondhek adalah gerak ke kanan dan ke kiri dengan garis yang menyerupai angka delapan. Gerakan pinggul yang patah-patah ke kanan dan ke kiri dikenal sebagai ngeyek.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Musik Tari Teater & Rupa