Ilustrasi pelancong wanita. (Unsplash/@guilhermestecanella)
INDOZONE.ID - Penipuan perjalanan merupakan ancaman yang makin meningkat di era digital saat ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, penipuan perjalanan telah mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan teknologi.
Ilustrasi pelancong sedang traveling. (Unsplash/Victor He)
Hal ini disampaikan oleh Julian Moro, Wakil Presiden Senior dan Direktur Keamanan Regional di International SOS, melansir dari Huffpost, Kamis (22/08/2024)
Menurutnya, para wisatawan rentan menjadi target penipuan mulai dari proses pemesanan hingga akhir perjalanan.
Baca Juga: Kampung Sabin: Surga Baru bagi Wisatawan di Cirebon, Ada Apa Saja?
Dengan meningkatnya risiko penipuan perjalanan, para wisatawan perlu meningkatkan kewaspadaan dan menggunakan sumber resmi serta layanan terpercaya.
Berikut adalah beberapa penipuan perjalanan yang paling umum dan perlu diwaspadai:
Setelah pandemi, terjadi lonjakan pelancong yang ingin bepergian ke luar negeri. Akan tetapi, banyak orang terjebak dengan web dokumen perjalanan palsu yang ingin menipu untuk uang dan informasi pribadi.
Penipuan taksi yang sudah berlangsung lama, adalah taksi overcharge. Jadi, pengemudi menetapkan tarif tetap yang jauh di atas normal.
Penggunaan teknologi saat bepergian, meningkatkan risiko penipuan melalui jaringan Wi-Fi palsu di tempat-tempat umum, seperti bandara atau hotel. Wisatawan disarankan untuk menggunakan jaringan yang aman dan terpercaya.
Penawaran palsu melalui nomor layanan pelanggan palsu online dapat menjerat wisatawan. Selain itu, klaim palsu atas kerusakan mobil juga perlu diwaspadai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Huffpost