INDOZONE.ID - Venezuela merupakan sebuah negara yang terletak di ujung utara Amerika Selatan, memiliki nama resmi yaitu Republik Bolivar Venezuela.
Venezuela memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun sayangnya, potensi tersebut hanya bertahan sementara.
Venezuela pernah menjadi negara yang menempati 5 besar teratas dengan harga BBM paling murah, serta memiliki cadangan minyak bumi terbanyak di dunia melebihi Arab Saudi dan Rusia.
Namun, hal itu tidak membuat warga negaranya hidup sejahtera selamanya. Hal itu lantaran pemerintah Venezuela menjual minyak tersebut secara mentah dan membeli bahan bakar karena tidak tahu cara memproduksinya.
Pada saat ini, Venezuela dikabarkan sedang mengalami krisis ekonomi terbesar di dunia, hingga ibukota negaranya yaitu Karakas, tergolong paling banyak kejahatan berbahaya di dunia, lebih berbahaya dari Brasil dan Meksiko. Ditambah dengan krisis keuangan yang parah, membuat tingkat kejahatan semakin merajalela.
Dulu, Venezuela adalah negara yang aman dan damai serta dianugerahi dengan cadangan minyak bumi yang melimpah. Hingga, ekspor minyak menyumbang 95 persen dari total pendapatan negara ini, yang berarti ketika harga minyak tinggi, banyak uang yang mengalir ke pendapatan negara.
Tidak hanya itu, dulu Venezuela pernah tergolong sebagai negara ideal untuk kehidupan dan sektor pekerjaan. Namun sayangnya, pada saat ini kondisi tersebut berubah drastis.
Baca Juga: Angel Falls, Air Terjun Tertinggi Sedunia di Venezuela, Hampir 1 Kilometer!
Inflasi yang tak terkendali atau hiper inflasi, menyebabkan harga kebutuhan meroket tajam. Mata uang Venezuela yaitu Bolivar, hanya menjadi saksi bisu dari kehancuran ekonomi yang melanda.
Hal ini terlihat di tahun 2014, Venezuela mengalami kenaikan inflasi hingga mencapai angka 69 persen. Hal itu menjadikan Venezuela memiliki tingkat inflasi tertinggi di dunia. Bahkan inflasi terus meningkat tajam hingga Oktober 2018, naik hingga mencapai angka sekitar 800 ribu persen.
Untuk membeli kebutuhan sehari-hari, warga Venezuela harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak masuk akal. Satu bungkus tisu misalnya, dijual seharga jutaan bolivar, sementara harga satu kilogram daging ayam dijual belasan juta bolivar.
Di penghujung tahun 2018, di bawah kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro, memberlakukan peluncuran mata uang baru yang disebut bolivar berdaulat. Sejak saat itu, warga Venezuela yang ingin menukar mata uang lokal bolivar dengan dollar harus mendaftar ke badan mata uang yang dijalankan pemerintah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: World Vision