Lampion di Borobudur. (instagram/borobudurpark)
INDOZONE.ID - Ribuan lampion menerangi langit Borobudur pada malam Waisak 2024, menciptakan pemandangan yang memukau dan memikat ribuan pengunjung yang hadir untuk merayakan hari suci umat Buddha.
Penerbangan lampion yang diadakan pada tanggal 23 Mei 2024, menjadi puncak perayaan Waisak yang berlangsung khidmat dan meriah.
Sejak pagi hari, ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru dunia mulai berkumpul di kawasan Candi Borobudur untuk mengikuti rangkaian kegiatan perayaan Waisak. Acara dimulai dengan prosesi membawa api suci dari Mrapen dan air berkah dari Umbul Jumprit yang kemudian dibawa ke altar utama di pelataran candi.
Pada malam harinya, setelah rangkaian doa dan meditasi, ribuan lampion dilepaskan ke angkasa. Setiap lampion dihiasi dengan doa dan harapan, yang melambangkan keinginan umat untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia. Saat lampion-lampion tersebut perlahan naik ke langit, cahayanya menciptakan pemandangan spektakuler yang seakan-akan menerangi seluruh kawasan Borobudur.
Baca Juga: Bukan Borobudur, Ini Candi Buddha Tertua Letaknya Berada di Yogyakarta!
"Kami merasa sangat bahagia bisa menyaksikan dan ikut serta dalam perayaan ini. Melihat ribuan lampion terbang ke langit dengan penuh harapan dan doa sungguh mengharukan," ujar Wati, seorang pengunjung dari Jakarta.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur memang selalu menjadi momen yang dinantikan-nantikan, baik oleh umat Buddha maupun wisatawan. Tahun ini, panitia pelaksana bekerja ekstra keras untuk memastikan acara berjalan dengan lancar, mengingat tingginya antusiasme masyarakat yang ingin berpartisipasi.
"Kami berusaha memberikan yang terbaik agar perayaan Waisak tahun ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Semua persiapan dilakukan dengan sangat matang, termasuk pengaturan penerbangan lampion agar tetap aman dan teratur," kata Suparno, ketua panitia pelaksana.
Selain penerbangan lampion, rangkaian perayaan Waisak 2024 juga dimeriahkan dengan berbagai acara budaya, seperti pentas tari tradisional, pertunjukan musik gamelan, dan pameran seni rupa yang bertemakan Buddha. Pengunjung juga bisa menikmati aneka kuliner khas Jawa Tengah yang disediakan di berbagai stan di sekitar candi.
Baca Juga: Perkirakan Tarif Baru Masuk Candi Borobudur Sekitar Rp100-Rp150 Ribu untuk Wisnus
Perayaan Waisak di Borobudur tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarumat dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Dengan berakhirnya perayaan ini, diharapkan semangat Waisak dapat terus menyala dalam kehidupan sehari-hari, membawa kedamaian dan keharmonisan bagi seluruh umat manusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/borobudurpark