Kategori Berita
Media Network
Minggu, 14 JANUARI 2024 • 15:21 WIB

Bangun Ibu Kota Baru, Mesir Rogoh Kocek Rp900 Triliun

Mesir bangun ibu kota baru.

INDOZONE.ID - Mesir rela merogoh kocek hingga US$58 miliar atau lebih dari Rp900 triliun untuk membangun ibu kota baru di sebuah gurun pasir, yang terletak 45 km di timur Kairo.

Dengan biaya jumbo ini, calon ibu kota baru yang dikenal dengan sebutan Kota Administratif Baru (The New Administrative Capital/NAC) ini akan menjadi pengganti Mesir, dengan wajah lebih besar dan mewah.

Bahkan, Presiden Abdel Fattah al-Sisi menggadang-gadang NAC sebagai pusat ekonomi baru Mesir dan mampu mengakomodasi pertumbuhan 105 juta jiwa. Selain itu, proyek yang dibangun di atas tanah perawan ini juga dirancang untuk menjadi pusat teknologi dan bisa menjadi tumpuan masa depan Mesir.

Sebagai pusat ekonomi, pemerintah menginginkan calon ibu kota baru ini nantinya dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, yang kini diperkirakan mengalami rata-rata pertumbuhan 1,6 persen per tahun.

Meski begitu, para kritikus menilai, pembangunan ibu kota baru ini justru memboroskan sumber daya dan meningkatkan beban utang Mesir.

Baca Juga: Gunung Padang di Cianjur Jadi Piramida Tertua di Dunia, Kalahkan Piramida di Mesir

Sejak mulai dibangun pada 2015 lalu, pembangunan tahap pertama kota ini telah mencakup menara 70 lantai, yang dilengkapi gedung opera dengan lima aula, masjid besar dan katedral terbesar di Timur Tengah.

Selain itu, sebuah kereta listrik dari Kairo timur mulai beroperasi pada musim semi lalu dan monorel layang akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini.

“Kami memiliki hampir 48.000 karyawan yang datang setiap hari,” kata ketua Ibukota Administratif untuk Pembangunan Perkotaan (ACUD) Khaled Abbas, dikutip Reuters, Minggu (14/1/2024).

Kemudian, sebanyak 100.000 unit rumah telah selesai dibangun dan 1.200 keluarga telah pindah ke NAC. Pada Juli lalu, para pegawai pemerintah juga sudah dipindahkan ke calon ibu kota baru ke gedung-gedung pemerintahan yang juga sudah rampung dibangun.

Sementara bank-bank besar dan perusahaan lainnya akan memindahkan kantor pusat mereka pada kuartal pertama tahun 2024. Kini, ACUD siap menunjuk konsultan untuk menyusun rencana induk tahap kedua, ketiga dan keempat pembangunan calon ibu kota baru.

Dengan pengerjaan tahap kedua akan dimulai akhir tahun ini hingga 2027.

“Makanya kita harus segera memulai tahap kedua. Kalau ada permintaan, maka setelah satu tahun atau sekitar itu kita bisa mengerjakan tahap ketiga,” kata Abbas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bangun Ibu Kota Baru, Mesir Rogoh Kocek Rp900 Triliun

Link berhasil disalin!