Air Terjun Sampuran Putih. (Zcreators/Sri Wahyuni)
Air Terjun Sampuran Putih salah satu destinasi wisata di Sibolangit. Intip yuk keindahannya!
Air Terjun Sampuran Putih mungkin masih lebih kalah tenar dibandingkan tempat wisata Air Terjun Dua Warna, yang masih dalam kawasan Kecamatan Sibolangit. Tempat wisata yang masih asri itu merupakan surga wisata alam yang berada di kawasan wisata Desa Cinta Rakyat, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Walau kurang dikenal tapi potensi kawasan wisata Air Terjun Sampuran Putih tidak kalah menarik dibandingkan tempat wisata lain di Sibolangit. Lokasi wisata yang terletak di Desa Cinta Rakyat (Basukum) menawarkan keindahan dan keasrian belantara hutan Sibolangit.
Baca Juga: Sebelum Jadi Tempat Wisata, Air Terjun Oehala Ternyata Tempat Perdamaian Antarsuku
Keunggulan lain sungai tempat pemandian ini adalah temperatur airnya yang terasa hangat. Tidak seperti ketika mandi di sungai lain di Sibolangit, membuat wisatawan menggigil hanya beberapa jam saja mandi di dalamnya.
Air Sungai Sampuran Putih tetap berada pada temperatur yang hangat, walau cuaca memasuki musim hujan sekalipun.
Ternyata karena aliran sungai itu berasal dari desa tetangga yang merupakan hulu sungai dan merupakan sumber air panas bumi, nama desa itu adalah Desa Nageri Suah, yang berarti desa negeri bawah.
Belantara hutan di sekitar Air Terjun Sampuran Putih masih tergolong perawan. Pohon-pohon besar masih berdiri kokoh meninggalkan pesan kalau pepohonan itu harus dijaga dan dilestarikan.
Kearifan lokal penduduk Desa menjaga hutan masih dipegang. Terbukti masyarakat dilarang menebang pohon di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) sehingga wisatawan bisa melihat pepohonan yang masih kokoh berjejer di sepanjang aliran sungai.
Untuk menuju Desa Cinta Rakyat memerlukan waktu 2 jam dari Kota Medan. Tidak terlalu sulit menuju tempat wisata ini, sangat mudah dan tidak perlu jasa guide kalau memang sudah tau lokasi.
Akses jalannya tergolong sudah memadai dan bisa dilalui dengan lancar, baik dengan mobil pribadi atau sepeda motor.
Ada juga angkutan umum tapi hanya sesekali melintas. Dalam satu hari hanya dua kali melalui tempat tersebut. Jalan itu menurut masyarakat merupakan akses jalan menuju Kecamatan Si Biru-Biru, Deli Serdang.
Sesampainya di Kota Bandar Baru melalui Simpang Basukum, lokasi Air Terjun Sampuran Putih ditempuh hanya dengan memakan waktu sekitar 30 menit. Jalan menuju tempat itu pun terbilang memadai untuk tingkat kecamatan, walau tidak mulus menggunakan conblock, namun kecepatan bisa melaju sekitar 40 kilometer per jam. Lebar badan jalan sekitar 2,5 meter.
Kawasan yang berdekatan dengan Perbukitan Barus, tapal batas antara wilayah Kecamatan Deli Serdang dan Kabupaten Karo cukup dekat. Tim Zcreators pun mengunjunginya.
Baca Juga: PascaKLB Partai Demokrat di Sibolangit, Ustad Tengku Zulkarnain: Kasihan Pak SBY
Waktu 30 menit pun tidak terasa berlalu karena di sepanjang jalan menuju lokasi wisata itu berbaris pepohonan perkebunan masyarakat. Pohon manggis, kayu manis, jeruk, dan durian menjadi tontonan tersendiri secara bergantian yang tidak akan melelahkan mata untuk melihatnya.
Keelokan benar-benar disuguhkan oleh alam terbuka itu, bertambah takjub karena masyarakat menanam padi di sawah terasering. Perjalanan menuju lokasi wisata itu tidak sendirian.
Ditemani beberapa teman dari Lubuk Pakam pun ikut menyusuri jalan tersebut. Sesekali kami melintasi dusun yang didominasi oleh penduduk Batak Karo.
Sama sekali buta tentang objek wisata tersebut, kami ditemani oleh pemuda setempat bernama Thomas Tarigan. Thomas adalah pemuda asli Desa Cinta Rakyat.
Walau berdomisili di Deli Tua, tapi Thomas masih memiliki banyak keluarga di Desa Cinta Rakyat. Dia dengan senang hati memberikan petunjuk di mana lokasi wisata Air Terjun Sampuran Putih.
Walau sudah lama meninggalkan kampung halaman tapi pria yang sering dipanggil oleh teman-temannya dengan sapaan Tom ini masih ingat ketika almarhum kakeknya membawa dirinya menelusuri hutan Desa Cinta Rakyat.
Dia menceritakan bahwa kakeknya dulu merupakan veteran perang kemerdekaan, sehingga membuatnya dapat bergabung di PPM karena masuk dalam keluarga veteran.
Sesampainya di Desa Cinta Rakyat, akhirnya kami menemukan sungai aliran Air Terjun Sampuran Putih. Bagi wisatawan yang mengendarai kendaraan harus berhenti dan meninggalkan kendaraannya di simpang menuju lokasi. Cukup menyisihkan kocek sebesar Rp 1.000 untuk parkir kendaraan agar kendaraan kita tetap aman.
Dari simpang menuju Air Terjun Sampuran Putih harus ditempuh dengan jalan kaki berjarak sekitar 300 meter.
Menyusuri Sungai Sampuran Putih terlihat muda mudi sedang berwisata di sungai itu. Mereka berasal dari Universitas Immanuel dan Dharma Agung. Mereka sedang mandi di bagian sungai yang tidak banyak bebatuannya. Mereka mengaku senang bisa berkunjung di tempat wisata itu.
“Menarik sih ada air terjunnya,” ujar seorang pemuda bermarga Bangun.
Mereka mendatangi lokasi itu hanya berdasarkan informasi dari teman mereka yang mengatakan ada lokasi wisata sungai yang ada air terjunnya.
Sesampainya di lokasi Air Terjun Sampuran Putih, kami pun terasa takjub. Berkali-kali terucap dari dalam hati, mensyukuri betapa besarnya karunia Tuhan berupa alam yang lestari.
Air sungai itu terlihat jatuh dari ketinggian 3 meter, tapi sebenarnya air sungai Sampuran Putih jatuh dari ketinggian gedung yang tingginya mencapai 7 lantai.
Menurut penuturan Tom air terjun itu terdiri dari 7 tingkatan, yang terlihat hanya 1 tinggkat karena 6 tingkat lainnya tertutup oleh tembok batu. Ketujuh tingkatan itu hanya bisa dilihat dari bagian atas.
Hanya saja untuk mencapai bagian atas pengunjung harus menyusuri bebatuan cadas terjal untuk melihat air terjun tersebut. Tom mengaku pernah melihat air terjun itu dari bagian atas bersama almarhum kakeknya, tapi ia lupa dari mana jalurnya karena harus melewati jalan tikus menyusuri bebatuan terjal. Ia melihat air jatuh dari atas dan bertingkat-tingkat.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: