Candi Sukuh di Jawa Tengah. (Z Creators/Rhy Sulistyaningsih)
Beberapa di antara kita tidak asing dengan beberapa situs candi yang ada di Indonesia. Selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan, ternyata masih banyak candi yang perlu kita ketahui, misalnya saja Candi Sukuh.
Candi Sukuh merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Majapahit yang memiliki struktur bangunan hampir mirip dengan Candi Cetho dan Candi Kethek, berbentuk trapesium dan mirip dengan peninggalan suku maya.
Letaknya berada di Lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di dalam kompleks Candi Sukuh sendiri terdapat tiga teras di masing-masing tingkatan sebelum akhirnya ke teras yang terakhir yaitu tingkatan utama. Di setiap teras memiliki arti.
Baca juga: Arkeolog Temukan Sisa-sisa Candi Kuno Berusia 2.700 Tahun di Sudan
Teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura utama ini dikenal dengan sebutan Gapura Buta Abang Wong. Gapura ini memiliki makna yaitu 9,5,3, dan 1. Apabila angka-angka tersebut dibalik maka menjadi 1359 yang dianggap sebagai tahun berdirinya candi ini.
Selain itu, terdapat relief sengkala memet yang berbentuk gajah bersorban sedang menggigit ekor ular.
Teras kedua terdapat gapura yang sisi kanan dan sisi kirinya terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala. Teras ketiga atau tingkatan utama sebagai candi induk dengan adanya beberapa relief di sebelah kiri dan patung-patung di sebelah kanan.
Candi Sukuh ditemukan pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Awal mulanya, Johnson sedang melakukan sebuah penelitian dalam bukunya yang berjudul the History of Java bersama dengan Thomas Stamford Raffles.
Setelah masa pemerintahan Britania Raya pada tahun 1842, Van der Vlis seorang arkeolog Belanda melakukan penelitian dan pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1928. Tepatnya pada tahun 1917 Candi Sukuh mendapatkan pelestarian oleh Dinas Purbakala.
Candi Sukuh didirikan pada masa pemerintahan Ratu Suhita sekitar tahun 1429-1446. Legenda Candi Sukuh menggambarkan kisah cinta sepasang pria dan wanita yang saling mencintai, tapi tidak dapat restu karena perbedaan kasta. Terdapat gambar dengan adanya simbol seksualitas pria dan wanita.
Candi Sukuh juga dipercaya sebagai ruwatan untuk membersihkan seseorang dari hal-hal buruk sebelum menuju ke puncak. Hal ini dilihat dengan adanya relief-relief yang memuat cerita-cerita pangruwatan, seperti sudamala, garudheya, arca kura-kura dan garuda.
Harga tiket masuknya terjangkau, yakni Rp10 ribu per orang. Untuk jam operasionalnya mulai pukul 07.00 sampai 15.00 WIB, buka setiap hari dari hari Senin sampai Minggu.
Candi Sukuh dikenal memiliki pemandangan yang sangat indah dan memberikan kesan bagi siapapun yang berkunjung.
Dengan hamparan lahan yang luas, rumput-rumput yang hijau dengan berbagai relief dan patung-patung yang menggambarkan kehidupan zaman dulu serta relief-relief berbagai bentuk binatang yang ada saat itu sebagai peliharaan maupun binatang yang disakralkan.
Gapura Buta Abang Wong
Gapura Buta Abang Wong atau gapura utama ini memiliki arti bahwa di dalam kehidupan tidak ada yang mudah. Apabila terdapat kesulitan dalam hidup dikarenakan adanya mala (bencana) pada diri manusia.
Gapura Teras Kedua
Di halaman kedua Candi Sukuh merupakan bagian semi sakral. Gapura ini sebagai bentuk kesadaran diri untuk menghilangkan kesulitan dalam hidup dengan melaksanakan upacara penyucian menggunakan air suci atau amarta.
Candi Induk
Candi Induk menjadi bagian yang sakral dan bagian utama di Candi Sukuh. Terdapat relief-relief dan menjadi puncak kesempurnaan hidup yang disimbolkan dengan adanya relief Sudhamala.
Hamparan rumput
Terdapat tempat duduk yang dapat digunakan bagi para pengunjung untuk menikmati keindahan Candi Sukuh.
Relief dan patung-patung
Di dalam Candi Sukuh akan ada suatu pengertian mengenai kehidupan. Jika kalian mengunjungi Candi Sukuh kalian akan diperkenankan untuk memakai jarik yang sudah disediakan oleh pihak pengelola sebagai bentuk penghormatan kita mengunjungi tempat yang disakralkan. Kamu cukup membayar seikhlasnya saja.
Baca juga: Fakta Menarik Candi Borobudur, Dibangun di Atas Bukit dan Pernah Menghilang
Tak perlu khawatir jika kalian lapar, haus atau ingin membeli cinderamata di sana karena semuanya sudah tersedia.
Di sekitar Candi Sukuh juga masih banyak objek wisata yang perlu kalian kunjungi setelah Candi Sukuh, berikut tempat wisata yang wajib dikunjungi tidak hanya Candi Sukuh:
Berharap situs-situs seperti candi dan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan begitu bisa menambah pengetahuan bahwa Indonesia memiliki segudang keindahan yang tidak hanya alamnya, tetapi ada juga peninggalan-peninggalan nenek moyang yang dapat dikenal dan dilestarikan keberadaannya.
Artikel Menarik Lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: