Pengalaman buruk liburan di Pantai Kuta. (TikTok/itsourdinary)
Pantai Kuta Bali memang salah satu destinasi wisata di Pulau Dewata yang banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Keindahan air lautnya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Namun, belum lama ini seorang wisatawan membagikan pengalaman buruknya saat liburan ke Pantai Kuta.
Dalam akun TikTok-nya itsourdinary, yang kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @denpasar.viral.
Baca juga: Bikin Takjub! Bule Ganteng Ngumpulin Sampah di Pantai Kuta, Ternyata Aksinya Rutin Digelar
"Pengalaman gak enak di Pantai Kuta, Bali," tulis wisatawan itu memulai cerita pengalaman buruknya.
"Aku iseng ke pantai mau jalan-jalan sendiri. Menyusuri sepanjang pantai," lanjutnya.
Setelah berjalan-jalan di pantai, akhirnya dia memutuskan untuk duduk. Dia pun memesan jus alpukat sambil menikmati pemandangan laut.
Tidak lama kemudian ia disamperin ibu-ibu yang menawarkan manicure, pedicure, kepang rambut, kutek sampai pijat. Karena niatnya memang mau menikmati pantai, wanita itu pun menolak.
Meski sudah ditolak, ibu tetap berada di dekatnya sambil merayu agar mau menerima jasanya.
"Yang buat aku enggak nyaman dia udah pegang-pegang badan buat pijat gitu. Alasannya buat bantuin dia gitu," lanjut wisatawan itu.
Karena merasa tidak nyaman, dia pun langsung menanyakan berapa harga pijat. Setelah dikasih tau oleh pemilik jasa dia pun langsung setuju.
Tapi, seorang wanita datang lagi menawarkan pijat kepadanya, dia pun menolak lataran sudah menerima jasa ibu sebelumnya.
Baca juga: Media Asing Soroti Pemandangan Pantai Kuta Bali Penuh Sampah: Sangat Buruk
Walau sudah ditolak, wanita itu tetap kekah agar wisatawan tersebut mau menerima jasa pijatnya.
Tanpa meng-iya-kan, sang ibu langsung saja memijatnya dengan beralasan membantu temannya. Dan wanita itu hanya bisa diam karena sudah lelah menghadapinya.
"Yang bikin risih, mereka ini udah ditolak tapi suka pegang-pegang badan. Ibu ini karena menawarin pijat kaki, dia udah pegang kaki aku gitu. Ini risih banget sih," cerita wanita itu.
Ibu kedua yang nawarin pijatan yang katanya hanya membantu ibu pertama, ternyata juga minta bayaran.
"Selesai itu, ibu yang pijat aku pertama udah aku bayar. Ibu yang kedua lebih mending karena dia bilang beli kain saya kak buat bantu-bantu," jelas wanita itu.
"Tapi karena ibu itu pijat kaki aku, ya aku bayar sesuai tarif dia Rp.30 ribu. Tapi aku gak ambil kainnya karena bukan hak aku," tambahnya.
Usai videonya dibagikan ke Instagram, wisatawan tersebut justru di hujat warganet. Menurut mereka, hal tersebut tidak perlu dibuat jadi konten. Pasalnya, hal tersebut sudah terjadi sejak lama. Bukannya mendapat simpati, ia malah diminta maklum.
"Yaelahhh dari jaman jebot juga gtu. Tinggal bilang, gk ada uang bu. Atau apa kek, klo perlu bilang: bu saya gk ada uang, dripda ibu pijet2 saya gratis kan. Jamin ampuh. Tp klo orang yg sok baik ya udh jd inceran semua pedagang. Giliran udh bayar malah ngadu sana sini. Knp gk dri awal jangan kasi uang atau tolak. Hadehhh," komentar salah satu pengguna Instagram.
"Maklumin ajalah, gak usah dibuat konten, gak ada duit tolak dengan baik. Kalau mau santai, nyaman, gak ada gangguan pedagang ya cari hotel yg punya akses ke pantai langsung yg private, buanyaaakkk di Bali. Jadi jgn byk ngeluh orang ke pantai Kuta gratis cm bayar parkir doang," tambah netizen lainnya.
"Kayanya wisatawan ini br kali ini ya ke Kuta, itu kan udh dr jaman dulu emang begitu, skrg tgl gmn kita aja menanggapi nya, bs koq kt tolak dgn cara yg baik & sopan, ksh penjelasan ke ibu ibu penjual tsb, mrk akan ngerti koq, jd santai aja," tambah yang lainnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: