Ilustrasi traveler wanita. (Pexels/Te lensFix)
Setiap tanggal 27 September diperingati sebagai World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia. Ini menjadi momentum yang tepat untuk mendorong perkembangan pariwisata di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Meski semua negara terbuka untuk para traveler, namun tetap kita tetap harus mematuhi aturan yang ada di tempat yang kita kunjungi.
Yang terpenting, ketika berkunjung ke setiap tempat wisata, ada baiknya mengikuti aturan, menjaga kebersihan dan juga tidak merusak alam.
Baca juga: 3 Destinasi Paling Aman untuk Dikunjungi Sendirian, Cocok untuk Traveler Wanita!
Dikutip dari Antara, berikut etika wisata yang harus diterapkan traveler ketika sedang berlibur:
Ketika melakukan perjalanan liburan, usahakan untuk menggunakan angkutan umum selama di tempat tujuan. Selain lebih murah, langkah ini juga dapat menghemat bahan bakar.
Sebagai wisatawan yang belum tahu seluk beluk tujuan liburan yang disinggahi, sebaiknya mematuhi peraturan tertulis dan juga peraturan tidak tertulis.
Mematuhi peraturan yang berlaku di daerah tempat berwisata merupakan suatu tindakan yang patut diapresiasi, karena ikut menghargai dan menghormati lingkungan serta penduduk lokal.
Baca juga: Heboh Bule di Bali Ugal-ugalan di Jalan Ramai, Nekat Keluarkan Badan dari Jendela Mobil
Traveler disarankan untuk membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Pilih kantong belanja yang bisa dilipat dengan ringkas agar tak merepeotkan.
Membawa kantong belanja sendiri sering terabaikan oleh traveler. Padahal, ini termasuk etika penting.
Selain itu, pastikan sampah yang dibawa dibuang ke tempat semestinya. Jika tidak ada tempat sampah, bisa disimpan dulu, lalu dibuang saat sudah menemukan tempat sampah.
Jika tempat yang akan dikunjungi masuk dalam kategori wisata alam, jangan sampai merusak ekosistem flora dan fauna di tempat tersebut. Hindari untuk merusak tanaman atau mengganggu hewan yang ada.
Saat berlibur cobalah selalu bersikap sopan dan ramah dengan warga lokal tempat kamu berlibur.
Dengan menerapkan sifat ini, warga lokal akan melakukan hal yang sama. Sikap ramah tidak hanya ditujukan kepada sesama, tetapi juga ke lingkungan sekitar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: