Setelah mengkonfirmasi 801 kasus COVID-19, China mengumumkan penguncian atau lockdown. Hal ini mengakibatkan lebih dari 80.000 turis terjebak di Sanya, China.
Menurut laporan dari media China Xinhua, mulai dari tanggal 1 hingga 7 Agustus, Sanya yang juga dikenal sebagai 'Hawaii China' telah melaporkan 801 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 409 infeksi tanpa gejala.
Meningkatnya kasus COVID-19 di Sanya memnbuat kota tersebut harus lockdown dan ini berdampak pada turis. Mengatasi masalah tersebut, satuan tugas dibentuk untuk mengatasi masalah yang dihadapi 80.000 turis di kota tersebut.
Baca juga: Kabar Baik, Amerika Serikat Cabut Persyaratan Tes COVID-19 Negatif untuk Turis
Pemerintahan kota juga memerintahkan hotel untuk menawarkan diskon 50 persen untuk tamu yang terdampar di sana.
Sebanyak 33 hotel dengan lebih dari 6.900 kamar telah ditetapkan sebagai tempat isolasi untuk kontak dekat dan sub-dekat kasus COVID-19, menurut Ji Duanrong, sekretaris jenderal Pemerintah Kota Sanya.
Dilansir Antara, pada hari Sabtu Sanya telah menetapkan 168 area berisiko tinggi untuk COVID-19 dan 67 sebagai berisiko sedang. Sanya telah membentuk satuan tugas untuk memastikan pasokan makanan dan kebutuhan bagi penduduk yang tinggal di bawah manajemen tertutup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: