Pesona Malta, negara terkecil di Eropa (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)
Malta adalah salah satu dari negara kecil di Eropa yang letaknya berbatasan dengan laut Mediterania, sebelah selatan Sicily, Italia dan sekitar 200 kilometer dari pantai benua Afrika. Kecil-kecil cabai rawit, negara dengan luas 316 km2 ini justru enggak kalah dengan negara Eropa lainnya.
Malta yang cantik dan menawan, menawarkan banyak potensi wisata alam dan kultur budaya Malta yang merupakan perpaduan Arab dan Eropa. Menjadikan negara ini punya eksotismenya tersendiri.
Pelancong biasanya akan mengunjungi area yang paling terkenal di Malta yaitu Mdina dan Rabat. Terdengar Arabik? Benar sekali! Kultur bangsa Arab di Malta dalam sisi linguistik memang sangat kental sampai sekarang.
Nama jalan-jalan pun masih menggunakan kosakata bahasa Arab. Hal ini karena bangsa Arab sempat memerintah negara ini mulai dari tahun 870 – 1091 atau selama 221 tahun sebelum akhirnya dikoloni oleh bangsa Inggris.
Mdina adalah kota tua yang dahulunya merupakan ibu kota Malta sebelum akhirnya pindah ke Valleta. Posisinya yang terletak di bukit tertinggi Malta memudahkan petugas mengawasi dan menjaga negara mereka dari serangan bangsa lainnya.
Kota tua bukti sejarah ini sangatlah sunyi makanya disebut sebagai 'silent city', ideal bagi siapa pun yang ingin hidup tenang. Sejauh mata memandang kota ini hanya diramaikan oleh turis, kendaraan pun dilarang melewati area Mdina karena mengganggu pejalan kaki. Jalanan yang sempit dan berbelok juga menyulitkan gerak kendaraan itu sendiri.
Saking menariknya kota ini, serial televisi yang hits berjudul Games of Thrones bahkan menggunakan Mdina sebagai salah satu lokasi syuting mereka.
Dari Mdina, kita lanjut ke Rabat yang terletak enggak jauh dari Mdina, hanya sekitar 300 meter dari gerbang masuk Mdina. Sentuhan interior dan arsitektur bangunan di Rabat sangat unik dengan balkon jendela di tingkat atas setiap rumah.
Balkon tersebut dikenal dengan sebutan muxrabija atau di dalam bahasa Arab mashrabiya, yang artinya lubang intip.
Ada hubungannya sama budaya Arab pada masa itu yang didominasi oleh laki-laki dan perempuan tidak diizinkan untuk bersosialisasi dengan dunia luar, muxrabija membuat mereka aman dan bisa melihat siapa yang ada di pintu. Muxrabija juga berfungsi sebagai sirkulasi udara, memungkinkan udara sejuk segar mengalir ke dalam rumah.
Bahasa Malta yang berevolusi dari dialek Arab juga terlihat dari nama akhiran keluarga atau marga di Malta. Ada yang memiliki nama marga Farrugia atau Al-farrudj dalam bahasa Arab, Theuma atau Al-tawmi, Borg atau Burdj dan masih banyak lagi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: