Mercy Panggabean Managing Director PT Wesly Tour and Travel. (Indozone.id)
Saat dunia pariwisata redup akibat Covid-19 selama dua tahun belakangan, tetap ada asa sektor ini akan menggeliat lagi, bangkit dari tidurnya.
Momen itu akan terjadi pada tahun 2022, saat pandemi perlahan-lahan dinyatakan berakhir. Saat inilah pariwisata 'booming' di Indonesia.
Optimisme itu disampaikan Mercy Panggabean Managing Director PT Wesly Tour and Traveld dalam satu diskusi di Medan, Selasa (21/12/2021).
"Dua tahun ini kami banyak tutup, kantor saya saja bocor-bocor. Tapi januari rencana buka lagi. Kita yakin wisata akan bangkit lagi, masih ada harapan, karena (Sumut) masuk 5 wisata prioritas," kata wanita yang akrab disapa Echi.
Baca juga: Bantu Pemulihan Sektor Pariwisata di Sumut, OJK Dorong Penyaluran Kredit Perbankan
Untuk itu para pelaku wisata siap melakukan kerjasama dengan stekeholder yang ada, baik dengan media maupun dengan pihak pemerintah guna membangun kembali iklim pariwisata di Sumut yang begitu terpukul selama masa pandemi.
Mercy mengatakan kerjasama bisa dilakukan oleh pihak lainnya termasuk dengan pelaku industri kreatif yakni penyanyi Hanna Pagiet dan sutradara film dokumenter Ony Kresnawan yang hadir dalam diskusi itu.
"Saat ini pemerintah sedang promosi terus tentang Danau Toba, makanya kita harus bersatu guna mendukung program pemerinta pusat dan pariwisata setempat," katanya.
Ia menjelaskan terkadang program pariwisata yang dijalankan oleh pemerintah setempat tidak tepat sasaran sesuai dengan permintaan pasar.
Oleh karena itu pihaknya selaku praktisi periwisata di Sumut tetap memberikan masukan positif kepada pelaku pariwisata lainnya, termasuk pemerintah.
Masukan yang diberikan, di terima atau tidak, mereka tetap jalan untuk menumbuhkan usaha wisata di tanah air.
Echi mengatakan kalau destinasi wiata di Sumut saat ini bersaing ketat dengan Lombok dan Bali. Ini katanya membutuhkan kerja keras agar wisatawan datang ke Sumut.
"Memang target saya ingin memperkenalkan wisata yang ada di Sumut ini melalui paket yang sudah dikemas sedemikian rupa. Sehingga, pariwisata kita tidak kalah dengan Malaysia, Singapore, Bangkok dan lainnya," ujar Echi.
Ia mengaku akan memulai gebrakan itu awal tahun atau bulan depan, "saya akan menyiapkan paket domestik untuk paket wisata nusantara. Akan kami kemas dalam satu paket untuk mendatangkan wisatawan nantinya."
Menurutnya untuk menjual paket destinasi wisata di Sumut banyak sekali yang bisa dituju, namun saat ini yang terus bertahan masih dipegang Danau Toba, Parapat, Berastagi dan Samosir karena memiliki infrastruktur yang mendukung.
Sementara itu destinasi wisata yang lain harus berbenah. Buktikan kalau bisa menyediakan fasilitas yang mendukung. Ini harus dibuktikan dengan keseriusan pemerintah daerahnya.
Untuk itu pihaknya harus terlebih dahulu melakukan survei lebih dahulu sehingga bisa dijual tanpa harus mendapatkan komplain dari wisatawan.
"Kami berani menjual paket wisata setelah kami melakukan survei terlebih dahulu. Sehingga, konsumen kami tidak komplain nantinya. Memang sih banyak keluhan yang kami dengar. Misalnya setelah orang ke lokasi wisata tersebut. Yang ditulis dengan faktanya di lapangan bisa berbeda. Memang itu semua bisa saja terjadi. Apalagi pengelola wisata itu tidak ada dana untuk mengelola wisatanya," sebutnya.
Ke depannya, masih kata Echi, pihaknya akan menjelaskan secara detail jika ada orang yang mau berwisata ke sibea-bea misalnya.
"Akan kami jelaskan secara detail mulai dari infrastruktur nya jika naik mobil kesana, misalnya. Bagaimana dengan restoran, penginapan dan lain-lain. Kalau yang lain bisa melalukannya. Kenapa kita tidak bisa?” kata Echi lagi yang akan bekerja keras mencari sponsor untuk melakukan survei.
Untuk tahun 2022 ini Echi akan menjual paket wisata Sumatera Utara lewat website.
"Untuk itu, saya harus memastikan lokasi wisata yang akan dikunjungi konsumen itu sudah ready atau belum untuk dikunjungi. Jangan sampai mereka komplain. Saya tidak masalah hilang bisnis saya daripada orang komplain dengan paket saya," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: