Danau Toba menjadi Geopark kelima Indonesia yang diakui UNESCO Global Geopark (Pixabay)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada sebanyak enam geopark (taman bumi) di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geopark (UGGp).
Hal itu disampaikan Luhut dalam Konferensi Nasional Geopark II, yang merupakan salah satu rangkaian acara Geopark Indonesia Summit 2021, Senin (22/11).
Luhut ingin keenam geopark yang diakui oleh UNESCO itu dijadikan sebagai destinasi wisata. Hal itu merupakan target Indonesia yang tertuang dalam alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Oleh karena itu, menurut dia, penting dilakukannya kolaborasi untuk mewujudkan geopark sebagai destinasi wisata.
"Oleh karena itu, kita perlu mengawal konsep geopark dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2019. Kita memerlukan manajemen multi-stakeholders melalui tiga pilar, yaitu konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan atau ekonomi masyarakat di kawasan dan daerah sekitarnya," kata Luhut dilansir Antara.
Perlu diketahui, saat ini ada sebanyak 169 UNESCO Global Geopark yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah itu, enam geopark di antaranya berada di Indonesia.
Hal itu menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-8 dari 44 negara yang memiliki geopark yang diakui oleh UNESCO.
Apa saja 6 geopark Tanah Air yang diakui UNESCO? Berikut daftarnya.
Geopark Batur terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Batur, Jawa Tengah. Geopark Batur menjadi geopark pertama Indonesia yang ditetapkan oleh UNESCO Global Geoparks pada 2012 lalu.
Taman bumi Batur ini menawarkan eksotisme alam dari bekas letusan besar gunung berapi yang membentuk kaldera ganda dan danau purba. Ada sebanyak 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur.
Hingga saat ini, Gunung Batur dikategorikan sebagai gunung aktif dan menghasilkan bebatuan yang dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk membangun rumah.
Geopark Gunung Sewu yang mencakup tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan merupakan geopark kedua di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geoparks pada 2015.
Geoparks yang satu ini diakui oleh UNESCO karena menawarkan keindahan alam yang sangat eksotis.
Selain itu, di Geoparks Gunung Sewu terdapat kekayaan arkeologis budaya manusia yang terjadi di masa lalu.
Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi geopark ketiga di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geoparks pada 2018.
Pusat geopark ini berada di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Sementara untuk pusat informasi berada di Kelurahan Citepus, Kota Palabuhanratu.
Salah satu hal yang istimewa dari Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini terdapat hampuran aluvial dengan bebatuan unik yang membuat pemandangannya menjadi sangat indah.
Di tahun 2018 juga, Geopark Rinjani ditetapkan sebagai geopark keempat di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geoparks.
Geopark Rinjani sendiri berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kawasan yang mencakup empat wilayah di Pulau Lombok, mulai dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
Salah satu pesona yang ditawarkan Geopark Rinjani adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danu tersebut berada di sebagian Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut.
Kawasan Danau Toba menjadi geopark kelima yang diakui oleh UNESCO Global Geoparks pada 2020 lalu.
Diketahui, Danau Toba merupakan danau yang terbentuk dari ledakan gunung api super atau supervolcano 74 ribu tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia.
Kini, kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas yang akan menjadi "Bali baru".
Geopark Belitong menjadi geopark keenam di Indonesia yang diakui oleh UNESCO Global Geopark pada Agustus 2021.
Di Geopark Belitong, ada terdapat sebanyak 17 geosite yang memiliki daya tarik, seperti Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, dan Tanjung Kelayang Trias Granite.
Lalu, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit, Lumut Hill, Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach, dan Garumedang Tektite.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: