Bayangin aja kalau mereka ikut turun tangan, bisa jadi dari satu lahan kecil diubah jadi ladang cuan lewat media sosial.
Apalagi sekarang banyak platform yang bisa bantu promosiin hasil panen secara online. Jadi, selain bisa bikin bangga desa, mereka juga bisa belajar wirausaha sejak muda.
"Libatkan anak-anak muda agar terangsang untuk bertani, bagaimana cara memanfaatkan lahan sempit dan luas sehingga menghasilkan. Libatkan juga mereka dalam proses pemasaran. Dengan begitu, kita akan mengajarkan generasi muda untuk berkembang melalui wirausaha pertanian," tambah Mimik.
Panen melon hidroponik ini jadi bukti nyata kalau Kabupaten Sidoarjo punya potensi luar biasa di bidang pertanian. Dari lahan kosong yang sering dianggap nggak berguna, ternyata bisa jadi ladang emas kalau dikelola dengan niat dan inovasi.
Dengan langkah seperti ini, Desa Gempol Klutuk nggak cuma nunjukin kalau mereka bisa, tapi juga ngajarin kita semua buat melihat pertanian dari sudut pandang yang berbeda yakni sudut pandang yang modern, kreatif, dan penuh peluang.
Inilah saatnya pertanian lokal naik kelas dan dikenal lebih luas. Budidaya melon hidroponik di Sidoarjo, khususnya Desa Gempol Klutuk, bukan sekadar panen buah, tapi juga panen harapan.
Harapan akan desa mandiri, petani muda yang semangat, dan ekonomi lokal yang terus tumbuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sidoarjokab.go.id